Selamat Datang

Semoga Keberkahan selalu menyertai Saudara..amin
Selalu Kunjungi kami & ikuti Program KSB..
Salam Berkah Berlimpah Berjama'ah
Jangan Lupa Tinggalkan pesan dibuku tamu yaa... :)

Selasa, 22 Januari 2013

Hadiah TRIMS dari 3

Hai,teman-teman pelanggan Kartu 3..
Barusan aku dapat info Via Sms kalau Kartu 3 bagi-bagi Hadiah..
Kartu TRIMS..Bisa ditukar macam-macam..Setelah dilacak Infonya..
Aku mendapatkan Informasi Ini dari Operator 3..
Apa teman-teman mau mendapatkan Hadiahnya...ikuti Keterangan & penjelasannya disini..
Semoga beruntung mendapatkan hadiah Vocer yang nilainya GEDE ..hehehe.. :)


FAQ TRIms

  1. Apa itu TRIms?
  2. TRIms adalah bentuk terima kasih buat kamu pengguna setia TRI. Kamu bisa mendapatkan Kartu TRIms di outlet yang menjual TRI. Di dalam TRIms ada hadiah spesial berupa nominal tertentu yang dapat ditukarkan dengan barang apapun di outlet bertanda TRIms. Hadiah spesial bisa langsung di tukar atau simpan untuk diakumulasikan.
  3. Siapa saja yang bisa mendapatkan TRIms ? Pelanggan yang bisa mendapatkan TRIms adalah pelanggan aktif dengan minimal pemakaian selama 3 bulan dan melakukan isi ulang di bulan sebelumnya.
  4. Bagaimana cara mendapatkan TRIms? Cukup datang ke Outlet yang bertanda TRIms. Mintalah kartu TRIms kepada Outlet dan kamu bisa langsung menikmati hadiah TRIms. TRIms hanya bisa didapatkan maksimal 1 kali dalam 1 bulan
  5. Bagaimana cara menukarkan nominal TRIms yang didapat? Ikuti langkah berikut untuk mendapatkannya:
    1. Dapatkan TRIms di outlet terdekat tiap kali kamu isi ulang di tiap bulannya.
    2. Gosok pelindung kode rahasia.
    3. Ketik *777*<16kode># lalu tekan OK/YES untuk mengetahui nominal uang yang didapat.
    4. Kamu akan mendapatkan SMS notifikasi.
    5. Ketik TRM.TUKAR dan kirim ke 777.
    6. Kamu akan mendapatkan SMS balasan dengan masa berlaku penukaran kode 30 hari.
    7. Kamu harus menunjukan SMS balasan tersebut kepada Penjaga outlet.
    8. . Pilihlah barang yang kamu inginkan sesuai nominal uang yang kamu dapat dari TRIms.
  6. Bagaimana cara menyimpan / mengakumulasikan nominal TRIms yang didapat? Ikuti langkah berikut untuk mendapatkannya:
    1. Dapatkan TRIms di outlet terdekat tiap kali kamu isi ulang di tiap bulannya.
    2. Gosok pelindung kode rahasia.
    3. Ketik *777*<16kode># lalu tekan OK/YES untuk mengetahui nominal uang yang didapat.
    4. Kamu akan mendapatkan SMS notifikasi.
    5. Ketik TRM.SIMPAN dan kirim ke 777.
    6. Kamu akan mendapatkan SMS balasan. Nominal uang dapat disimpan dan diakumulasikan selama 1 tahun selama kartu kamu masih aktif
      *) Nominal Uang bisa disimpan dengan syarat kartu Tri masih aktif selama 12 bulan
  7. Setelah mengirimkan 16 digit PIN/Voucher yang ada di kartu hadiah TRIms dan sukses menerima balasan pilihan untuk TUKAR atau SIMPAN, kapan batas waktu untuk menentukan pilihan tersebut? Kamu bisa mengirimkan SMS ke 777 untuk TRM.TUKAR maupun TRM.SIMPAN selama bulan kalender berjalan. Jika sudah berganti bulan, maka sudah tidak bisa di SIMPAN maupun di TUKAR lagi. Silahkan mengambil TRIms kembali di toko yang bertanda TRIms.
    Misal : Si 'A' mengirimkan 16 digit PIN/Voucher TRIms di tanggal 25 November dan mendapatkan notifikasi SMS di hari itu juga, maka Si 'A' harus mengirimkan SMS ke 777 untuk SIMPAN maupun TUKAR maksimal di tanggal 30 November. Apabila melebihi (sudah masuk ke bulan December), maka Nominal uang sudah tidak bisa di TUKAR maupun di SIMPAN
  8. Kapan waktu penukaran hadiahnya? Maksimum 30 hari semenjak SMS notifikasi diterima. Lebih dari waktu tersebut, kode TUKAR anda sudah tidak berlaku.
  9. Berapa lama Hadiah TRIms bisa disimpan/diakumulasikan? Nominal tertentu yang kamu dapatkan bisa diakumulasikan maksimal 12 bulan selama kartu pelanggan masih aktif.
  10. Apakah pelanggan bisa mendapatkan TRIms lebih dari sekali? TRIms hanya bisa didapatkan 1 kali dalam 1 bulan kalender. Apabila lebih dari itu, maka akan ditolak oleh system dan kode TRIms akan hangus,tidak bisa digunakan lagi
  11. Apakah pelanggan bisa menukarkan nominal tertentu dari TRIms dengan produk yang nilainya lebih besar dari hadiah TRIms nya? Bisa, dengan catatan kekurangan harga produk yang akan dibeli dibayarkan langsung kepada penjual/toko tersebut dan penjaga outlet menyetujui hal tersebut.
    Misal : Kamu ingin membeli Es Krim di toko bertanda TRIms seharga Rp.20.000,- sedangkan kamu hanya mempunyai TRIms sebesar Rp.10.000,- maka kamu bisa membawa pulang Es Krim setelah menukar nominal uang nya dan menambahkan uang Rp.10.000,- yang dibayarkan langsung kepada toko/retailer tersebut
  12. Apakah pelanggan Postpaid/Pasca Bayar bisa mengikuti program ini? Program ini hanya berlaku untuk pelanggan Prabayar yang memenuhi kriteria, dan tidak berlaku untuk pelanggan Pasca Bayar

Senin, 21 Januari 2013

Siksa yang ditunda

Siksa yang Ditunda
Oleh Abu Umar Abdillah @

Artikel terkait:
  • Merasa Suci Lalu Berdosa Lagi
  • Hidayah Lambat Karena Adat
  • Hina Dianggap Mulia
  • Tebar Kebaikan Panen Kemudahan
  • Demi Ganti yang Lebih Baik
Segala pilihan maupun tindakan, pasti ada resiko di belakangnya. Dan tidak ada resiko yang paling parah dan fatal melebihi resiko orang yang berbuat dosa. Bahkan, setiap musibah, bencana, kesusahan maupun penderitaan terjadi karena dosa. Allah Ta’ala berfirman,
وَمَآأَصَابَكُم مِّن مُّصِيبَةٍ فَبِمَا كَسَبَتْ أَيْدِيكُمْ وَيَعْفُوا عَن كَثِيرٍ
“Dan apa saja musibah yang menimpa kamu maka adalah disebabkan oleh perbuatan tanganmu sendiri, dan Allah memaafkan sebagian besar (dari kesalahan-kesalahanmu). (QS. Asy Syura :30)
Dampaknya melingkupi segala sisi kehidupan dan zaman. Menimbulkan penyakit jasmani dan ruhani, merusak kesejahteraan hidup di muka bumi, dan berujung pada kesengsaraan akhirat yang kekal abadi.
Segala bencana di dunia yang Allah timpakan kepada umat terdahulu disebabkan karena dosa. Siksa pedih tiada tara yang Allah kisahkan dalam Kitab-Nya hanya berlaku pula bagi orang-orang yang berdosa.
Dosa menyebabkan Adam dan Hawa dikeluarkan dari jannah, tempat kelezatan, kenikmatan dan kesenangan dan kegembiraan ke negeri yang sarat dengan penderitan, kesedihan dan musibah. Kaum Nabi Nuh, tenggelam oleh air bah yang tingginya melampaui puncak gunung, itu juga semata karena dosa.
Angin super dingin yang menyapu kaum ‘Ad sehingga mereka mati  bergelimpangan di muka bumi, hingga mereka lakasana tunggul-tunggul pokok kurma yang telah lapuk, pun disebabkan karena dosa. Tak terkecuali kaum Luth yang dijungkirbalikkan bumi mereka, kemudian diikuti hujan batu dari tanah yang terbakar, sehingga lengkaplah siksaan atas mereka. Dan banyak lagi kisah yang bisa dijadikan pelajaran.
Demikian gamblang Allah gambarkan, begitu detil pula Nabi menceritakan kisah para pendosa di dalam hadits-haditsnya, namun masih banyak yang nekat berbuat dosa. Mereka tidak sadar akan resiko setelahnya.
Dosa Yang Dibalas Segera
Kadangkala, Allah menimpakan hukuman bagi orang yang berdosa dengan segera. Bagi orang kafir dan fajir, bencana itu merupakan prolog dari siksa, sebelum siksa dahsyat di akhirat. Namun bagi insan beriman, ia akan menjadi sadar, bahwa apa yang dialaminya adalah teguran dari Allah. Dia akan bersabar, dan sesegera mungkin dia akan berbenah untuk kembali kepada-Nya. Lalu, sekecil apapun musibah itu bisa menjadi penggugur dosa. Nabi saw,
إِذَا أَرَادَ اللَّهُ بِعَبْدِهِ الْخَيْرَ عَجَّلَ لَهُ الْعُقُوبَةَ فِى الدُّنْيَا
“Jika Allah menghendaki kebaikan atas hamba-Nya, maka Dia akan menyegerakan hukumannya di dunia” (HR Tirmidzi, al-Albani mengatakan shahih)
Maka, musibah bisa menjadi rahmat bagi orang mukmin, karena dosanya telah lunas terbayar di dunia, dan dia akan terhindar dari siksa akhirat, padahal siksa akhirat itu lebih berat dan lebih kekal,
“Dan sesungguhnya azab di akhirat itu lebih berat dan lebih kekal.” (QS Thaha 127)
Nabi SAW juga bersabda,
أَنَّ عَذَابَ الدُّنْيَا أَهْوَنُ مِنْ عَذَابِ الآخِرَةِ
“Sesungguhnya siksa dunia itu jauh lebih ringan dibanding siksa akhirat.” (HR Bukhari dan Muslim)
Pun begitu, tidak boleh bagi seorang muslim berharap, apalagi memohon supaya disegerakan siksanya di dunia. Karena seakan dia menantang Allah untuk menghukumnya. Bahkan ini menyerupai karakter orang kafir yang dikisahkan oleh Allah,
”Dan mereka berkata, “Ya Rabb kami cepatkanlah untuk kami azab yang diperuntukkan bagi kami sebelum hari berhisab”. (QS. Shaad 16)
Begitulah orang kafir yang berbuat lancang kepada Allah, menantang agar hukuman disegerakan. Padahal, belum tentu mereka kuat menjalaninya. Yang lebih baik bagi seorang mukmin adalah bertaubat, memohon pengampunan dan kebaikan di dunia, juga kebahagiaan di akhirat. Sahabat Anas bin Malik rdl mengisahkan, bahwa Rasulullah saw menjenguk seorang muslim yang sakit. Dia dalam kondisi yang sangat lemah layaknya anak seekor burung pipit. Lalu Rasulullah saw bertanya, ”Apakah kamu pernah berdoa atau memohon sesuatu?” Orang itu menjawab, ”Benar, aku berdoa kepada Allah, ”Ya Allah, aku tidak kuasa menerima hukuman di akhirat, maka segerakanlah hukuman untukku di dunia!” Rasulullah SAW bersabda,
سُبْحَانَ اللَّهِ لاَ تُطِيقُهُ – أَوْ لاَ تَسْتَطِيعُهُ – أَفَلاَ قُلْتَ اللَّهُمَّ آتِنَا فِى الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِى الآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ
”Subhanallah, kamu tidak akan mampu, mengapa Anda tidak berdoa ”ya Allah, anugerahkanlah kepada kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat, dan jauhkanlah kami dari adzab neraka” (HR Muslim)
Maka Nabi SAW mendoakan untuk kesembuhannya dan Allah menyembuhkannya.
Dihukum, Namun Tidak Peka
Hukuman bagi pelaku dosa tak hanya berujud musibah ataupun bencana yang kasat mata. Namun bisa pula hukuman itu ditimpakan atas hati dan seringkali manusia tidak menyadari. Padahal, bahaya dosa bagi hati itu pasti. Ibnu Qoyyim al-Jauziyah mengumpamakan efek dosa bagi hati, itu laksana luka bagi jasad, bisa jadi luka itu akan menyebabkan  kematian.
Lemahnya greget untuk berbuat baik, jauhnya seseorang dari teman-teman yang shalih, tumpulnya kepekaan hati dalam mendeteksi dosa, dan kerasnya hati adalah sebagian dari hukuman yang ditimpakan atas hati bagi pelaku dosa. Sebenarnya, hukuman hati lebih berat deritanya dari hukuman fisik, karena tak ada yang lebih menderita dari hati yang jauh dari Allah.
Namun sayang, tidak banyak yang menyadari hal ini sebagai hukuman dari dosa. Mereka merasa bahwa dosa yang telah dijalaninya tidak berdampak apa-apa. Ibnu al-Jauzi berkata, ”ketahuilah, bahwa musibah paling besar adalah ketika seseorang merasa aman setelah melakukan dosa, padahal bisa jadi hukuman itu ditunda. Hukuman paling berat adalah tatkala seorang tidak peka terhadap efek dosa. Dia menduga bahwa dengan menyimpang dari agama, hati yang buta dan usaha yang haram ternyata badan masih sehat dan tujuan juga tercapai.”
Pola pikir seperti ini menyebabkan sikap menganggap remeh dosa, dan tak ada rasa takut memperturutkan hawa nafsunya, karena siksa tak terlihat jelas di depan mata. Di sisi inilah besarnya bahaya, ketika dosa rutin dijalani, siksa pun bertubi-tubi. Makin banyak akumulasi dosa, makin berat siksa yang akan disandangnya.
Para salaf, sangat peka sekali terhadap efek dosa. Bahkan mereka bisa mengenali dampak dosa pada setiap musibah yang mereka alami, dalam hal duniawi maupun ukhrawi.
Abu Daud Al-Hafri bercerita, “Aku masuk kerumah Kurz bin Wabiroh dan mendapatinya menangis, aku bertanya kepadanya, “Kenapa Anda menangis?” Beliau menjawab, “Pintu kebaikan tertutup, kehormatanku ternoda, dan tadi malam aku gagal membaca Al-Qur’an seperti biasanya. Itu semua gara-gara satu dosa yang telah aku kerjakan.”
Pada saat tabi’in Bashrah, Muhammad bin Sirin hingga beliau terlilit hutang, beliau berkata, “Aku sungguh mengetahui penyebab hutang yang kini melilitku. Aku pernah mengejek seorang lelaki sekitar empat puluh tahun yang silam, “Wahai orang yang bangkrut!” Tatkala Ubaidillah bin As-Sirri menceritakan hal ini kepada Abu Sulaiman Ad-Darani, beliau memberi komentar, “Dosa-dosa mereka (para salaf) sedikit, karenanya mereka tahu dosa mana yang menyebabkan musibah terjadi. Sementara dosa-dosa kita banyak, sehingga kita tidak tahu dosa mana yang menyebabkan musibah itu terjadi.”
Merekalah para ahli ibadah yang begitu peka terhadap dosa. Sa’id bin Jubair rahimahullah, yang disebut-sebut paling ahli dalam hal tafsir di kalangan tabi’in pernah ditanya, “Siapakah orang yang paling hebat ibadahnya?” Beliau menjawab, “Orang yang merasa terluka hatinya karena dosa, dan jika ia ingat dosanya maka ia memandang kecil amal perbuatannya”.
Dosa yang siksanya ditunda
Jika seseorang belum merasakan dampak dari dosa, janganlah merasa aman darinya, karena sesungguhnya Allah tidak pernah lupa. Termasuk dosa-dosa yang bahkan telah dilupakan pelakunya. Bisa jadi bencana di dunia datang dengan tiba-tiba di saat yang tidak pernah ia duga. Atau ditangguhkan siksanya hingga di akhirat, Nabi saw bersabda,
وَإِذَا أَرَادَ اللَّهُ بِعَبْدِهِ الشَّرَّ أَمْسَكَ عَنْهُ بِذَنْبِهِ حَتَّى يُوَافِيى بِهِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ
“Dan jika Allah menghendaki keburukan atas hamba-Nya, maka Allah akan menangguhkan hukuman atas dosanya, hingga dia akan membawa dosanya itu pada Hari Kiamat.” (HR Tirmidzi, al-Albani mengatakan shahih)
Ath-Thiibi menjelaskan, “yakni Allah tidak menghukum atas dosa yang dilakukannya hingga dia datang pada Hari Kiamat akan mendapatkan sangsi berupa siksa atas dosa yang dilakukannya.”
Saatnya kita mencegah dan menghentikan segala dampak buruk dosa dengan bertaubat dan meninggalkan maksiat. Alangkah cerdas kesimpulan dari sahabat Ali bin Abi Thalib RDL, “Tiada turun musibah melainkan karena dosa dan tidak akan dicabut musibah melainkan dengan taubat.” Wallahu a’lam. (Abu Umar Abdillah)
Posted in Abu Umar Abdillah, Kolom

Cerita Ust.YM

  • #mimpiwirda 1. 1 malam sebelom Wirda mimpi ketemu Rasul, kami bercanda2 di meja makan. Saat itu Wirda baru 7th...
    Yusuf_Mansur 30 days ago

  • #mimpiwirda 2. Mamahnya wirda, Maemunah, ngasih tau saya, "Pah, Kaka dah hafal Yaasiin sampe Innamaa amruhu loh...".
    Yusuf_Mansur 30 days ago

  • #mimpiwirda 3. Saya terkejut senang. Putrikuuuu... 7th... Tp udah hafal Yaasiin sampe innamaa amruhuu... "Masa sih...?" tanya saya.
    Yusuf_Mansur 30 days ago

  • #mimpiwirda 4. Wirda dan Mamahnya pun 2-2 nya tersenyum. Lalu Wirda saya suruh baca...
    Yusuf_Mansur 30 days ago

  • #mimpiwirda 5. Mulailah Wirda baca... Saat Wirda mulai baca, menetes air mata saya. Ayah mana yg ga trharu. Putrinya hafal Yaasiin!
    Yusuf_Mansur 30 days ago

  • #mimpiwirda 6. "... Yaasiin Innamaa amruhuu idzaa arooda syai-an ay yaquula lahuu kun fayakuun." Begitu Wirda baca.
    Yusuf_Mansur 30 days ago

  • #mimpiwirda 7. Saya yg lagi terharu, eh koq liat wirda sama mamahnya senyum2... Saya baru sadar sesuatu... Mereka sdg bercanda dg saya...
    Yusuf_Mansur 30 days ago

  • #mimpiwirda 8. Ya, wirda dan mamahnya bercanda. Bukannya wirda hafal utuh 1 Yaasiin. Melainkan bnr2 Yaasiin Innamaa amruhu...
    Yusuf_Mansur 30 days ago

  • #mimpiwirda 9. Itu "hanya" ayat pertama dan ayat 82. (Yaasiin 83 ayat). "Wuah.. Papah dikerjain nih.. Tp Papah senang.. 2 ayat pun, Qur'an."
    Yusuf_Mansur 30 days ago

  • #mimpiwirda 10. Istri saya senyum2 lagi. "Saya duluan Pah yg dikerjain Wirda. "Mah, Mamah, Kaka udah hafal Yaasiin sampe Innamaa amruhuu..."
    Yusuf_Mansur 30 days ago

  • #mimpiwirda 11. Saat itu Kaka bilang, "Blh ga Pah, ngafalnya 1 juz aja? Atau 15 juz dah. Ga usah 30 juz...?". "Kenapa...?". "Berat. Susah."
    Yusuf_Mansur 30 days ago

  • #mimpiwirda 12. Sebagai ayah, saya mencoba bijak. Dan ini sekaligus saya coba jd karakter saya, memudahkan. Saya bilang, "Boleh Ka...".
    Yusuf_Mansur 30 days ago

  • #mimpiwirda 13. Malam itu, sekitar pukul 9 malam, Wirda kecil, My Little Princess, tidur... Di kamarnya... (To be continued...).
    Yusuf_Mansur 30 days ago

  • #mimpiwirda 14. Sekitar jam 2 dinihari wirda masuk kamar saya. Bangunin saya sambil terisak. "Kaka dimarahin..."
    Yusuf_Mansur 30 days ago

  • #mimpiwirda 15. Saya bingung... "Siapa Ka yg marahin...?". Saya ga ngerti, siapa yg malem2 begini marahin...? Dimarahin siapa...?
    Yusuf_Mansur 30 days ago

  • #mimpiwirda 16. "Rasulullah...", kata Wirda. Saya mencoba mulai menebak... Subhaanallaah nih kalo bener Wirda mimpi Rasul.
    Yusuf_Mansur 30 days ago

  • #mimpiwirda 17. Saya lanjutin nanya, "Rasul koq marahin Kaka...? Kenapa...?"
    Yusuf_Mansur 30 days ago

  • #mimpiwirda 18. "Kaka ditanya, kenapa Wirda hanya mau ngafal 1 juz? 15 juz? Kenapa ga semuanya aja? 30 juz?", kata Kaka sambil nangis.
    Yusuf_Mansur 30 days ago

  • #mimpiwirda 19. Saya tertegun saat itu. MasyaAllah, malamnya Wirda bercanda2 dg saya, eh Rasul datangin Wirda dlm mimpinya...
    Yusuf_Mansur 30 days ago

  • #mimpiwirda 20. Wirda ngajak saya ke kamarnya. Dia nunjukin kertas. Isinya syair. "Dari Rasul...", katanya. "Tp jgn dikasih tau yg lain..."
    Yusuf_Mansur 30 days ago

  • #mimpiwirda 21. Saya kembali tertegun. Subhaanallaah...
    Yusuf_Mansur 30 days ago

  • #mimpiwirda 22. Wirda kemudian cerita. Sebagiannya diceritakan Wirda wkt di antv semalam...
    Yusuf_Mansur 30 days ago

  • #mimpiwirda 23. Sejak itu Kaka meniatkan dan berjanji ngafal Qur'an sampe 30 juz. Rupanya bukan dimarahin. Tp ditanya. Sama Rasul.
    Yusuf_Mansur 30 days ago

  • #mimpiwirda 24. Saya saat itu bertanya ke Wirda, ttg gimana Rasul, gimana rumahnya? Krn Wirda bilang, diajak shalat sama Rasul di rumahnya.
    Yusuf_Mansur 30 days ago

  • #mimpiwirda 25. Saya geleng2 kepala. Luar biasa. Subhaanallaah... Diajak shalat. Makmunan imaman sama Rasulullaah.
    Yusuf_Mansur 30 days ago
  • Content from Twitter

  • #mimpiwirda 26. Beberapa tahun kemudian, Wirda mendapat hadiah umrah dari Allah... Pergilah ke Madinah. Ke kota Rasul.
    Yusuf_Mansur 30 days ago

  • #mimpiwirda 27. Wirda menyimpan pertanyaan, kemana dan di mana rumah yg dia lihat, dan dia masukin? Lah emang udah ga ada.
    Yusuf_Mansur 30 days ago

  • #mimpiwirda 28. Wirda juga mencari jawaban, kemana sungai yg dia liat, pohon buah yg dia liat? Ya juga ga ada.
    Yusuf_Mansur 30 days ago

  • #mimpiwirda 29. Apalagi pohon buahnya, buah mangga. Wirda saat di mimpi melihat pohon mangga, yg buahnya udah dlm keadaan terkupas kulitnya.
    Yusuf_Mansur 30 days ago

  • #mimpiwirda 30. Pertanyaan itu rupanya dia simpan. Dia ikutin ziarah ke makam nabi, shalat di Nabawi, ke Roudhoh...
    Yusuf_Mansur 30 days ago

  • #mimpiwirda 31. Hingga saya kedatangan DR. Syafiq. Asal Jember, yg menjadi ahlul Madinah. Relasinya begitu luas.
    Yusuf_Mansur 30 days ago

  • #mimpiwirda 32. DR. Syafiq ini bahkan pengisi suara di CD2 sejarah Makkah, Madinah, yg diterbitkan Saudi sana. Berikut alih bahasanya.
    Yusuf_Mansur 30 days ago

  • #mimpiwirda 33. Kemudian terbersitlah ajakan ngajak anak2, trmasuk Wirda, ke musium Madinah. Ini rute yg ga umum bagi jamaah umroh.
    Yusuf_Mansur 30 days ago

  • #mimpiwirda 34. Saya ikut mendampingi. Sampe lah kemudian Wirda ke Musium Nabawi. Sampe di sana, Wirda memekik... "Pah....!!!"
    Yusuf_Mansur 30 days ago

  • #mimpiwirda 35. "Pah...! Lihat... Ini rumahnya Rasul...!". Betul, ada replika rumahnya Rasul. Wirda nunjuk2 ke replika itu.
    Yusuf_Mansur 30 days ago

  • #mimpiwirda 36. "Persis yg kaka liat dan kaka masuk...". Saya liat matanya berbinar, dan seperti mau nangis. DR. Syafiq kmudian berkisah.
    Yusuf_Mansur 30 days ago

  • #mimpiwirda 37. Mengisahkan satu demi satu apa yg ada di musium Madinah tsb...
    Yusuf_Mansur 30 days ago

  • #mimpiwirda 38. Alhamdulillaah... Sekian dulu... Mhn doanya buat Wirda&4 adiknya yg lain. Saya doakan buat semuanya juga. Wassalaam.
    Yusuf_Mansur 30 days ago

  • #mimpiwirda 39. Malam ini, dan juga besok, ada LIVE chatting ym di Pesantren Tahfidz Daarul Qur'an Ketapang. Ke sini ya yg sempet.
    Yusuf_Mansur 30 days ago

  • #mimpiwirda 40. Dtgnya jam 17. Sblm buka puasa. Buka bareng. Bawa makanan sendiri2, he he he... Ikut LIVE. Hbs tarawih.
    Yusuf_Mansur 30 days ago

  • #mimpiwirda 41. Eh sorry, bukan chatting ym. LIVE tabligh akbar, malam minggu, malam senen. Dtg ya. Cari tau dah di mana pesantren daqu itu.
    Yusuf_Mansur 30 days ago

  • #mimpiwirda 42. 10 Syawal besok, pesantren buka pendaftaran santri "indent". Bukan hanya mobil aja yg indent. Tp santri juga, he he.
    Yusuf_Mansur 30 days ago

  • #mimpiwirda 43. Udah dulu ya... Makasih buat semuanya... Sampe ketemu ntar malam di antv, jam 21, yg ga bs ngikutin lsg.
    Yusuf_Mansur 30 days ago

  • #mimpiwirda 44. Eh, msh nongol deh... Bentar... Saya belajar dari Wirda... "Gimana caranya kalau Papah pengen ketemu dg Rasul juga...?"
    Yusuf_Mansur 30 days ago

  • #mimpiwirda 45. Wirda, yg bahkan 2x mimpi ketemu Rasul, ngasih tipsnya. Tp yg ini biar aja next-time. To be continued. Saling doa dulu ya.
    Yusuf_Mansur 30 days ago

  • #mimpiwirda 46. Saya doain semua bs rajin shalawat, spy bs ke Masjid Nabawi, ziarah ke makam Rasul, &shalat di sana, khushushon di Roudhoh.
    Yusuf_Mansur 30 days ago

  • #mimpiwirda 47. Saya doain juga spy bs punya anak2 penghafal Qur'an. Bahkan diri kita semua, bs ngafal Qur'an. Di tengah kesibukan&profesi.
    Yusuf_Mansur 30 days ago

  • #mimpiwirda 48. Salam hormat, Yusuf Mansur. Saya hutang "tips ketemu Rasul, dari Wirda". InsyaAllah ya. Aamiiin.
    Reply RT Favorite
    Yusuf_Mansur 30 days ago

kisah Ust.YM

Di suatu perjalanan dari Sukabumi menuju Jakarta, 3 bulan yang lalu, sebelum bulan Ramadhan.

Saat tertidur di perjalanan, terbangunlah Ustad Yusuf Mansur (dibangunkan Allah SWT) dengan rasa kepingin pipis. Tidak jauh di depan ada sebuah SPBU, diputuskanlah untuk buang air kecil di SPBU tersebut.

Setelah mobil di parker dan turun dari mobil, terlihat berlari tergopoh-gopoh seorang satpam SPBU menghampirinya.

“Assalammualaikum pak ustad”, salam si satpam.

“Waalaikumsalam”, ustad menjawab.

“Begini pak Ustad saya ingin cerita alias ngobrol-ngobrol dengan pak Ustad”, sambar si satpam. “Oh ya pak nanti ya setelah saya buang air kecil, tunggu dulu aja di sini sebentar”, kata Ustad Yusuf Mansur sembari dia berjalan menuju toilet. Akan tetapi, si satpam bukannya menunggu malahan dia mengikuti di belakang Ustad, si Ustad pun mengulangi perkataannya.

“Pak tunggu aja sebentar ga lama ko”.

Si satpam pun nyengir sembari berkata, “saya mau shalat ashar dulu pak”. Ustad melihat jam tangannya yang menunjuk jam 16.55.

”Baru mau shalat ashar? Ya sudah cepet waktu ashar bentar lagi habis”. “Ya pak, waktu tugas saya baru selesai jadi baru sempet shalat”, jawab si satpam.

Di dalam toilet setelah selesai buang air kecil Ustad Yusuf merenenung, “Tadi tertidur terus kebangun karena pingin pipis, pas ada SPBU, terus mampir, terus ketemu si satpam. Pasti Allah SWT sudah menjodohkan saya dengan si satpam itu tadi. Ya sudah akan saya dengar dia mau cerita apa.”

Ustad Yusuf Mansur diajak ngobrol di kantin SPBU.

“Begini pak Ustad saya udah bosen kerja di sini, saya ga betah”, kata si satpam

“Lho ga betah? Udah berapa lama kerja di sini?”, Tanya Ustad

“Udah 7 tahun pak”, jawab si satpam

“Nah itu betah namanya, kerja udah 7 tahun”, kata ustad lagi“Bukan gitu pak, habis ga ada kerjaan lain pak.”

“Terus kenapa bisa ga betah?”

“Gajinya kecil pak ustad.”

“Emang berapa gaji?”

“Gaji perbulan saya 1,7 jt.”

“Alhamdulillah, segitu kurang pak? Bapak udah punya istri dan anak? pasti ada yang salah dengan bapak”, sambar Ustad Yusuf Mansur.

Si satpampun nyengir kuda, “hehe, saya ambil motor pak dan saya punya istri dan seorang anak.”

“Ya benar tebakan saya, emang uang cicilannya berapa per bulan?”

“925.000 per bulan pak”. (Pantes aja gaji kaga cukup, itu namanya besar pasak dari pada tiang)

“Saya pingin hidup saya berubah pak Ustad ga gini-gini aja”, lanjut si satpam.

“Ada 2 syarat kalau anda pingin berubah. Yang pertama benerin dulu tuh shalat bapak, bagaimana mau berubah kalo shalat aja telat. Solatlah tepat pada waktunya, begitu suara adzan terdengar maka berhentilah dari semua aktivitas, bergegas ambil wudhu dan kerjakaan shalat.”

Shalat ashar kurang lebih jam 15.00, tapi Anda mengerjakan pukul 17.00, berarti bapak telat 2 jam. Sehari 5 waktu shalat, 2 x 5 = 10 jam, sebulan 10 x 30 = 300 jam (12,5 hari), setahun 12,5 x 12 = 150 hari (5 bln), masa kerja 7 x 5 = 35 bln (3 th). Itu baru di kali waktu kerja bapak 7 thn di SPBU, kalo di kali umur bapak sesudah masa baligh sampe sekarang? Udah habis waktu bapak sia-siakan, percepatan waktu bapak jelas kalah dengan teman-teman bapak, sodara-sodara bapak yang menunaikan ibadah solat tepat pada waktunya. Yang lain udah naik pesawat, bapak masih naik sepeda aja. Yang lain udah hidup enak bapak masih gini-gini aja.”, papar Ustad Yusuf Mansur

Sambil manthuk-manthuk si satpam bertanya lagi, “Syarat yang ke 2 apa pak Ustad?”

“Yang ke 2 berinfak dan bersedekahlah kamu, sisihkanlah dari penghasilan bapak.”

Si satpam pun nyamber, “OK pak saya mau benerin shalat saya, tapi untuk syarat yang ke 2 saya ga sanggup pak Ustad, gimana mau infak dan sedekah? Penghasilan saya aja pas-pasan bahkan kurang pak Ustad.”

Sambil geleng-geleng pak Ustad berkata, “Semua makhluk yang ada di jagat raya ini sudah di atur rezekinya masing-masing oleh Allah SWT, hewan-hewan dan tumbuhan tak terkecuali. Jangankan orang yang bekerja, pengangguran aja sudah dibagi rezekinya, apalagi yang bekerja, saya mau nanya, mana ada sekarang pengangguran yang tidak makan sehari-harinya? Pasti makan, kalo ada yang tidak atau kurang makan, silahkan datang ke rumah saya untuk makan. Namanya syarat berarti wajib, mau berubah nasibnya ga?

“Mau pak ustad, tapi berapa sedekahnya?”

“Sebulan gaji deh.”

“Sebulan gaji? terus makan keluarga saya?”

“Gini aja bapak bilang ke atasan, bon dulu uang gaji bulan depan untuk infak dan sedekah”. Si satpam terbengong-bengong, pertentangan batin sangatlah kuat antara ikhlas dan tidak, pecahlah itu perang baratayudha di dalam hatinya.

Dan akhirnya, sambil menghela nafas panjang si satpam berkata, “Baiklah pak Ustad 2 syarat tadi akan saya laksanakan dengan sebaik-baiknya, terima kasih pak Ustad saya udah mengganggu waktu Ustad.

“Alhamdulillah, ngga apa-apa, lakukanlah syarat tadi dengan semata-mata mengharap ridho Allah SWT.”

Berpisahlah si satpam dengan Ustad Yusuf Mansur.

Malam harinya si satpam gendu-gendu rasa dengan istrinya, apa-apa yang sudah di obrolin dengan Ustad Yusuf. Alhamdulillah sang istri pun mendukung niatan dari suaminya dengan penuh hati.Kemudian, pagi harinya si satpam menghadap kepada komandannya,

“Ndan, saya mau ngebon uang gaji saya bulan depan, boleh ga ndan?”

“Boleh aja, tapi alasannya buat apa?” Tanya balik si komandan.Si satpam pun terdiam, iya iya buat apa? Masa alasan ngebon untuk infak dan sedekah, kan ga lucu.

“Heh di Tanya ko malah diam!” komandan menyentak.

“Ya ndan kemarin saya ketemu Ustad Yusuf Mansur, syarat untuk merubah nasib saya salah satunya bersedekaoh, jadi saya ngebon mau buat sedekah ndan”, jawabnya dengan lirih dan aga malu-malu.

Si komandannya ketawa…

“Hahaha masa kamu kasbon buat sedekah? Yang bener aja? tapi OK lah, nanti ya saya Tanya boz besar dulu, kan dia yang meng-ACC.”

Si komandan pun langsung bergegas menghadap boz untuk mengutarakan hajat si satpam anak buahnya.

“Pagi boz, gini salah satu satpam anak buah saya, mau ngebon uang gajinya bulan depan, di ACC ga boz?”

“Buat apaan?”

“Katanya sih mau di gunakan untuk sedekah bos.”

“Mau buat sedekah?” Sambil mantuk-mantuk dan cengar-cengir si bos menyambar lagi,” aneh banget, ya sudah, bilang ama dia boleh, akan saya kasih dia bon gaji bulan depan, suruh ke sini dia.”Si satpam masuk ruangan bos nya.

“Katanya kamu mau kasbon gaji bulan depan dan uangnya mau buat sedekah?”

“Iya boss, saya mau merobah nasib.”

“Merobah gimana?”

Si satpam pun menjelaskan ke bos nya, kalo mau berubah nasib harus sedekah. Dan si bos pun percaya ga percaya.

Singkat cerita si satpam udah mendapatkan uangnya dan telah menghabiskannya untuk berinfak dan sedekah bagi sodara-sodara dan tetangganya yang kurang mampu.

Hari-hari pun berlalu, sampai tibalah di bulan yang baru. Alhamdulillah semua teman-temannya pada gajian, sendiri-sendiri ga gajian, karena bulan lalu udah di bon. Tapi hari demi hari berlalu, seorang teman satpamnya bertanya-tanya apakah si satpam itu tadi hidupnya serba kekurangan atau tidak, temannya pun melakukan survey, oh ternyata si satpam telah menjual motornya, pantes lempeng aja dia. Si bos pun terus bertanya-tanya sambil menunggu si satpam kenapa ga datang-datang lagi, lempeng amat tu bocah ya, merasa penasaran si bos pun memanggil si satpam untuk menghadapnya di kantin.

“Gimana mau ngebon lagi ga untuk bulan depan, kan uang bulan ini udah ga ada?” tantang si bos.

“Alhamdulilah ga pak bos.”

Tiba-tiba temennya nyeletuk dari belakang, “dia abis jual motornya bos.”

“Ooh abis jual motor, pantes ka ga ngebon lagi.”

“Ga bos saya jual motor ga buat saya dan keluarga makan bos, tetapi saya jual untuk menambahi sodakoh saya!” Elak si satpamTambah terbengong-bengong si bos dan penasaran,

“Gini bos saya ceritain, selepas saya bersedekah hari-hari terakhir di bulan lalu saya sempet terbesit di hati rasa was-was dan gundah. Mau makan apa saya dan keluarga saya bulan depan. Eh di awal bulan kemaren Alhamdulillah nama istri saya nyangkut di surat warisan keluarga di kampung, di situ tertera angka 17 jt untuk istri saya”.

Si bos pun nyamber lagi. ”lah kenapa kamu jual itu motor?”

“Saya malu sama Ustad Yusuf Mansur, seandainya pada saat itu saya jual motor untuk sedekah pasti Allah SWT akan membalasnya dengan lebih besar lagi. Alhamdulillah sekarang saya dan istri punya warung sembako di rumah sebagai usaha sampingan, semoga dengan ini nasib saya sedikit-sedikit akan berubah menjadi baik dan lebih mulia di mata Allah SWT.”

“Aamiin.”

Semoga dari cerita nyata ini dapat memotivasi teman-teman, bapak-bapak dan ibu-ibu untuk mencontoh si satpam tadi. Ada 2 syarat jika anda sekalian ingin merubah nasib anda di muka bumi ini dan mulia di mata Allah SWT:

1. Sholat tepat waktu2. Berinfak dan bersedekahlah dalam keadaan lapang maupun sempit dengan ikhlas

Kedua syarat tersebut dilakukan dengan semata-mata untuk mendapat ridho Allah SWT.

(Narasumber: Ustad. Yusuf Mansur)

Tausiah Ust.YM

Tausiah
Bagian I:
Ass. Skdr sharing. 1 saat sy mndapati haafid&kun maen game naruto. Buat sy, ini mslh. Aplg dikasih taunya sama tamu. Sy mksh banget dah dikasih tau. Trutama dampaknya. Aih mksd hati mmbiasakan anak2 dg komputer, IT, dll. Namun kmudian kecolongan jg. Tp kmudian sy mengambil sikap ga gelisah. Sy coba menenangkan pikiran, &brsiap2 menempuh jalur shalawat&doa. Sy pikir, sy mau mengkhususkan shlwt&doa di ursn ini. 1000 shlwt sy geber. Untuk mmprkuat, sy broadcast via twitter @yusuf_mansur, ajakan bershalawat buat followers. Jumlah buat followers sy bikin 100 sj. Spy tdk mmberatkan.
Sy blg ke followers, yuk, ikutan? Sy mo bc shlwt, 100x, lalu brdoa buat anak2 sy. Yg mau ikutan, silahkan bc&doanya silahkan buat ursn msng2. Smbl tdk lupa sy menghimbau u/ mendokan jg yg lain: kwn2nya, sdr2nya, negaranya, bangsanya. Gitu. Bismillaah, sy mmulai shjlwt&doa. Sbgm keyakinan bs mengubah arah angin, menunda hujan, menggiring awan, seyakin itu sy coba hadirkan keyakinan yg sama, bhw dg shlwt&doa, anak2 sy BISA DIBUAT TIDAK DOYAN Naruto dan games sebangsanya. Subhaanallaah, mdh2an bkn bikinan syetan, sbb syetan jg mampu mmbuat doa “dikabul” lalu mmbuat qt lengah, sombong, &takabbur.
Alhamdulillaah Haafid, Kun, ga doyan lg sama sekali games tsb. &kami msh bs buka program computer for kids di rumah. Slanjutnya, sy & istri, bw shalat kalo ada apa2. Trmasuk ga kepengen makannya anak2, dibw shlwt, doa, &shlt. Jg sedekah khusus. Hati, pikiran, gerak anak, Allah jg Kuasa thd mereka. Thd matahari&bulan sj Allah sanggup, apalagi thd hati, pikiran &gerak anak2. Subhaanallaah. Sooo, jika para ortu kemudian ada kekhawatiran akan perilaku anak, baik yg baru menunjukkan gejala&atau yg udah menyimpang. Bnyk2 bcr dari hati ke hati sama Allah yg sdh menciptakan anak kita, &menitipkannya kpd kita. Sehebat2nya kita menjaga anak kita, siapa juga yg sanggup menjaganya 24 jam? Lagian, kalau kita banyak omong, anak2 cenderung melawan. (Bersambung/don’t reply).
Bagian II:
sekali lg, sehebat apapun perlindungan, penjagaan, proteksi kita thd anak kita, siapa pula yg mampu 24 jam mengawasi? Sehebat apapun kita kemudian mengajarkan anak kita, trmasuk ketika dititip ke pesantren yg notabene, 24 jam pengawasan, pun ada lengahnya, ada cacatnya sistem pengawasan dan pengajaran. Maka sebaik2nya penyempurna ikhtiar kita, ya Allah. Tuangkan di atas sajadah segala kekhawatiran kita ttg anak2 kita, dan apa yg diinginkan oleh kita untuk anak2 kita. Jgn lupa, yg adil sama anak. Perhatikan juga haknya tumbuh sbg anak, dan remaja.
Subhaanallaah. Dg demikian, entenglah hati saya, legalah perasaan saya. Manakala saya menyadari bhw Allah Maha Kuasa dan Maha Mendengar sgl keluhan kita, trmasuk ttg anak2 kita. Banyak2 minta ampun jg sama Allah, dari sgl kekurangan dan kesalahan kita sbg orang tua. Barusan tadi, barusan banget, wirda lapor, haafid susah banget ngaji. Kabur2an melulu. Wirda blg, doain Pah… Nah, ini. Cakep banget. Saya tdk diminta wirda ngejar haafidz. Sbb dipastikan anak kita lbh pintar. Akhirnya tar kesel. Kesel dua2nya. Kita kesel, anak nangis. Dan ngaji? Ga enjoy. Maka saya minta wirda ngasih tau mamahnya (istri saya), qumii, kun, dan ust arifin gurunya, agar duduk tenang baca shalawat 10-100x. Trus doa. Kemudian baru deh panggil haafidz.
Lagi2 ajaib. Haafidz seperti ada yg mbimbing. Haafidz kemudian duduk sila bergabung. Subhaanallaah…!!! Saya, kami, kagum sama Kebesaran Allah, dan kemuliaan Nabi Muhammad yg dipakaikan kemuliaan dari Allah. Yaaah, akhirnya saya brpesan kpd orang2 tua, agar bnr2 luangkan wkt u/ bersepi2 sama Allah, shalat, doa yg khusus, yg khusyu’, penuh ngeri, penuh harap, penuh iba di hadapan Allah, ttg anak2 kita. Alhamdulillaah pelajaran ini Allah yg berikan. Maaf ya, bkn tanpa ikhtiar loh. Tp lbh mementingkan bhw doa, shalat, shalawat, sedekah, adalah campuran kombinasi yg tramat penting, yg ngalahin segala metode, trutama dlm mendidik anak.
Bagian III:
Banyak bacot, banyak usaha, ga akan juga membuahkan hasil, jika lepas dari Allah. Asli. Utamanya dalam urusan yg sdg diomongkan ini, urusan anak. Saya sharing, sbb saya yakin, bnyk orang tua yg ngadepin persoalan yg sama dg kami. He he, padahal mungkin saya dan istri doangan yg ngadepin persoalan anak. Yah, sederhana, mulai dari anak males bangun, males mandi, males baca, males belajar, tidur susah, bangun susah. Shalat susah, ngaji susah. Ampe makan susah. Training ini training itu diikuti oleh ayah ibu muda, eh, anak blm sempat gede, dia udah cerai duluan, he he he. Maaf ya.
Orang2 tua zaman dulu, banyak nangisnya di hadapan Allah. Mereka banyak puasanya u/ kita. Mereka banyak shalat malamnya, banyak doanya. Mereka pun suka ngadain sedekah u/ kita, baik kita tau, maupun diem2. Kadang lsg berhasil, kadang kemudian si anak ya dpt hidayah di perjalanan sang anak. Itu asbab dari kegigihan orang bribadah dan berdoa sama Allah.
Adalah ibu aniek anggawi, ortu dari habib, fahmi, namira, yg mempesona saya. 3 anak ini subhaanallaah, begitu luar biasa kesadarannya. Seperti hatinya itu udah dibuat tunduk oleh Allah u/ kedua orang tuanya. Tanpa lelah, tanpa susah payah, tanpa macem2 teori, 3 anak ini kelar khatam Qur’an 30 juz di usia belia. Kurang dari 13th. Rahasianya ketika ditanya, semua ini ustadz, katanya, Allah yg menggerakkan. Tidak ada yg kami lakukan, nyaris, kecuali minta sama Allah. Allah kemudian yg menggerakkan hati anak2 kami dan memproteknya dari segala hal yg negatif. Kami cuma bisa minta sama Allah, doa, dan pasrah. Dan memang, saya malu. Amalannya ibu aniek anggawi dan pak anggawi asal Bali ini luar biasa. Jam 02 dinihari udah bangun untuk anak2nya. Sementara, mereka ttp berdagang. Subhaanallaah… Saya kalo ngobrol sama mereka, kenceng banget u/ duduk, munajat sama Allah, buat anak2 saya, dan santri2 yg dititipkan oleh Allah. Mungkin semua berproses. Namun satu yg kudu kita yakini, proses itu akan sampe. Akan dikabul. (Bersambung).
Bagian IV:
Saya ingin mengakhiri sharing saya, dg mengatakan, bhw kita ga usah khawatir dg kelakuan, nasib, perbuatan, anak2 kita. Pertama, mereka brproses. Dari maen, sampe belajar ttg kehidupan. Hidup mereka pun mungkin akan berwarna seperti kita, bukan hitam putih saja. Tapi ada merah, abu2, kuning, dll.
Kadang anak kita mungkin nanti akan tersesat, dsb. Kenapa kita ga usah khawatir? Dan kpn? Yakni saat saudara, saya, kita semua, sbg ayah, sbg ibu, bisa memastikan bhw kita bnr2 merapat kpd Allah. Seraya memastikan bhw makanan u/ anak2 kita adalah halal. Plus barangkali uswatun hasanah saat kita udah jadi ayah dan ibu ini.
MasyaAllah malu saya bcr ini. Malu. Tp saya hrs bcr. Agar diri saya jg insyaf. Bangun malam, shubuh berjamaah, dll., yg walopun anak kita ga liat, namun energinya nyampe. Dan satu lagi, kapan kita harus khawatir? Thd nasib anak2 kita, kelakuan anak2 kita? Yakni manakala kita mendapati diri kita ga berdoa sepenuh hati, ga bershalawat, ga shalat sunnah hajat khusus, ga tahajjud, dan ga mendoakan anak2 kita. Saat kita putus dari hubungan dg Allah, yang menciptakan anak kita dan menitipkannya, maka habislah kita, dan kemungkinan habis pula anak2 kita. Saya sering katakan kpd para walisantri di pesantren, bhw kewajiban yg begini gini, ga selesai dg sdh menyerahkan urusan pendidikan dan akhlak anak ke pesantren. Seraya saya berpesan sangat kpd pimpinan2 pesantren dan guru2 di pesantren saya khususnya, agar melakukan hal yg sama, u/ anak2 para walisantri yg dititipkan ke pundak semua pimpinan dan guru. MasyaAllah dah.
Ok, udah maghrib. Silahkan ringankan ayunan langkah ke masjid Allah. Di masjid-Nya, Allah menunggu kita mengadu. Bukan hanya ttg anak2 kita, tapi jg mengadu u/ segala urusan kita. Selamat menunaikan ibadah shalat maghrib berjamaah. Mdh2an isya bisa berjamaah, shubuh berjamaah, &seterusnya berjamaah. Doa khss, shlwtt khss, tambahin jg shlt2 sunnah khss, u/ mengawal doa2 khss qt u/ anak2 kita. Titip doa u/ saling mndoakan. (Yusuf Mansur).

Wisata Hati

Allah memerintah agar kita selalu bertasbih kepada-Nya di kala pagi dan sore, shalat dhuha merupakan sarana untuk kita bertasbih
Sesungguhnya Kami menundukkan gunung-gunung untuk bertasbih bersama dia (Daud) di waktu petang dan pagi. (QS. Shaad : 18)


Bertasbih kepada Allah di masjid-masjid yang telah diperintahkan untuk dimuliakan dan disebut nama-Nya di dalamnya, pada waktu pagi dan waktu petang, Laki-laki yang tidak dilalaikan oleh perniagaan dan tidak (pula) oleh jual beli dari mengingati Allah(QS. An-Nuur : 36-37)

Menghidupkan sunnah Rasulullah , suatu keharusan; sebagai wujud kecintaan kepadanya. Bila kecintaan sudah terbukti maka layak masuk surga bersamanya
Dari Anas Bin Malik rodhiyallahu 'anhu, beliau berkata: Rasulullah bersabda: 

"Siapa yang menghidupkan sunnahku, maka dia telah mencintaiku, dan siapa yang mencintaiku maka ia layak bersamaku di surga."(HR. Tirmidzi)


Pelengkap Ibadah Wajib; dinamakan wajib karena ada yang sunnah
Dari Ibnu Umar rodhiyallahu 'anhuma, beliau berkata: Rasulullah bersabda: 

Perintah yang pertama kali diwajibkan kepada ummatku adalah shalat lima waktu, yang pertama kali diangkat dari amal perbuatan mereka adalah shalat lima waktu, dan yang pertama kali dipertanyakan dari amal perbuatan mereka adalah shalat lima waktu. Barangsiapa yang pernah meninggalkan sesuatu daripadanya maka Allah SWT berfirman (kepada malaikat): lihatlah! Apakah kalian mendapatkan dari hamba-Ku shalat-shalat sunnah yang menyempurnakan kekurangannya dari shalat fardhu?

Lihatlah puasa ramadhan hamba-Ku, apabila tertinggal (pernah tidak berpuasa) maka lihatlah apakah hamba-Ku mempunyai pahala puasa sunnah yang akan menyempurnakan kekurangan puasa wajibnya? Dan lihatlah zakat hamba-Ku, bila ia sempat tidak mengeluarkannya maka lihatlah apakah kalian mendapatkan hambaku bersedekah yang akan menyempurnakan kekurangan zakatnya?

Maka diambilah pahala sunnah tersebut untuk melengkapi kekurangan atas kewajiban yang Allah perintahkan, yang demikian terjadi karena rahmat Allah dan keadilan-Nya.

Apabila didapati pahalanya lebih banyak (melengkapi pahala ibadah wajib) dalam timbangannya, maka dikatakan kepadanya: masuklah surga dengan senang hati.

Namun bila tidak didapati satupun pahala sunnahnya, maka Malaikat Zabaniyyah akan diperintah oleh Allah untuk menyeret tangan dan kakinya kemudian dilempar ke neraka.

(HR. Ahmad & Al-Haakim)

Dhuha termasuk tiga sunnah yang tidak layak ditinggalkan
Dari Abu Hurairah rodhiyallahu 'anhu , beliau berkata:

"Sahabatku (Rasulullah ) menasihatiku akan tiga hal (yang tidak akan pernah kutinggalkan hingga ku mati) : puasa tiga hari setiap bulan (puasa bhidh), dua raka'at shalat dhuha dan agar aku melaksanakan shalat witir sebelum tidur.

(HR. Bukhari dan Muslim)

Wirid & Do'anya
Dari Ibnu Umar rodhiyallahu 'anhuma, beliau berkata :Dalam satu majelis Rasulullah dibiasakan membaca doa berikut seratus kali sebelum beliau bangun:
Rabbigh fir lii wa tub 'alayya innaka antat tawwaabul ghafurDuhai Tuhanku, ampuni daku dan terimalah taubatku, karena sesunguhnya Engkau Maha Penerima taubat dan Maha Pengampun.
(Di takhrij oleh Tirmidzi, Ahmad, Ibnu Majah dan Nasaa'i)


Ya Allah, sesungguhnya waktu dhuha adalah waktu dhuha-Mu, keagungan adalah keagungan-Mu, keindahan adalah keindahan-Mu, kekuatan adalah kekuatan-Mu, ketentuan adalah ketentuan-Mu, perlindungan adalah perlindungan-Mu. Ya Allah bilamana rizkiku ada di langit maka turunkanlah, dan bilamana rizkiku ada di dasar bumi maka keluarkanlah, bilamana rizkiku sulit maka mudahkanlah, bila rizkiku bercampur haram maka sucikanlah, bilamana rizkiku jauh maka dekatkanlah, dengan kebenaran waktu dhuha-Mu, keagungan-Mu, keindahan-Mu, kekuatan-Mu dan ketentuan-Mu maka anugerahkan hamba karunia sebagaimana Engkau telah menganugerahkannya kepada hamba-hamba-Mu yang shaleh.


Allah akan mencukupi hari-hari kitapagi ngisi absen, sore gajian
Dari Nawwas bin Sam'an rodhiyallahu 'anhu, Bahwasanya Rasulullah bersabda:
Sesungguhnya Allah 'Azza Wa Jalla berfirman, "Wahai anak Adam, cukuplah bagi-Ku empat rakaat di awal hari, maka Aku akan mencukupimu di sore harimu."

(HR. Ahmad, Tirmidzi, Abu Dawud dan Nasa'i)
Dari Abi Darda dan Abi Dzarr rodhiyallahu 'anhuma, Dari Allah tabaroka wata'ala, Sesungguhnya Allah tabaroka wata'ala berfirman: 

"Wahai anak Adam, shalatlah untuk-Ku empat rakaat dari awal hari, maka Aku akan mencukupi kebutuhanmu (ganjaran) pada sore harinya."

(Ditakhrij oleh Imam Tirmidzi)

Tiap raka'atnya mengandung keutamaan
Dari Abdillah bin Amr Assahmiy, beliau merafakan kepada Abi Dzarr, dan Abi Dzarr merafakannya kepada Nabi , beliau bersabda: 

Siapa saja yang melaksanakan dua raka'at shalat dhuha maka dia tidak akan dicatat sebagai hamba yang lalai, Siapa saja yang melaksanakan empat raka'at maka dia akan dicatat sebagai hamba yang taat, Siapa saja yang melaksanakan enam raka'at maka akan dicukupka kebutuhannya pada hari itu, Siapa saja yang melaksanakan delapan raka'at maka dia akan dicatat sebagai ahli ibadah, Siapa saja yang melaksanakan duabelas maka Allah akan membangunkan rumah di surga,Tidak ada satu hari atau satu malampun kecuali Allah memilih hamba yang diberi nikmat untuk bisa bersedekah dan tidaklah Allah memberikan sesuatu yang lebih baik kepada hamba-Nya selain memberikan petunjuk untuk bisa berdzikir (mengingat-Nya)

(HR. Thabrani)


Bersumber dari khabar Abu Dzarr rodhiyallahu 'anhu: Nabi bersabda:

Bila engkau melaksanakan dua raka'at shalat dhuha maka engkau tidak dicatat sebagai hamba yang lalai, atau empat raka'at maka engkau akan dicatat sebagai hamba yang muhsinin (berbuat baik), atau enam raka'at engkau akan dicatat sebagai hamba yang ta'at, atau delapan maka engkau akan dicatat sebagai hamba yang juara, atau sepuluh maka pada hari itu dosamu tidak dicatat, atau duabelas maka Allah akan membangunkan rumah di surga.
(HR. Al-Bayhaqi)

Pahala dua raka'atnya setara dengan sedekah persendian yang tinggi sekali nilainya
Dari Abi Dzarr rodhiyallahu 'anhu, beliau berkata : Rasulullah bersabda: 

Di setiap sendi seorang dari kamu terdapat sedekah, setiap tasbih (ucapan subhanallah) adalah sedekah, setiap tahmid (ucapan alhamdulillah) adalah sedekah, setiap tahlil (ucapan lailahaillallah) adalah sedekah, setiap takbir (ucapan Allahu akbar) adalah sedekah, menyuruh kepada kebaikan adalah sedekah, mencegah dari kemungkaran adalah sedekah.

Dan dua rakaat Dhuha sebanding dengan pahala semua itu.

(HR. Ahmad, Muslim, dan Abu Dawud)

Dua raka'atnya sama dengan nilai sedekah dari 360 sendi kita
Dari Buraidah rodhiyallahu 'anhu, Bahwasanya Rasulullah bersabda:

Di dalam tubuh manusia ada 360 sendi, dan dia harus mengelurakan sedekah untuk tiap persendiannya itu, setiap sendi satu sedekah. Para sahabat bertanya, Siapa yang sanggup melakukan itu ya Rasulullah? Beliau bersabda, Menghilangkan dahak (kotoran) di masjid, atau membuang sesuatu yang mengganggu di jalan, maka bila tidak sanggup cukup diganti dengan dua raka'at shalat dhuha yang pahalanya serupa dengannya.
(HR. Ahmad dan Abu Dawud)


Menjaga shalat subuh berjama'ah akan mendapat pahala sempurnanya ibadah haji dan umrah
Anas rodhiyallahu 'anhu meriwayatkan, beliau berkata, Rasulullah bersabda: 

"Barangsiapa yang mengerjakan shalat fajar (shubuh) berjamaah, kemudian ia (setelah usai) duduk mengingat Allah hingga terbit matahari, lalu ia shalat dua rakaat (Dhuha), ia mendapatkan pahala seperti pahala haji dan umrah; sempurna, sempurna, sempurna."
(HR. Tirmidzi)


Dhuha, tempat usaha atau bisnis terdekat jaraknya dari rumah, keuntungannya lebih banyak, pulangnya lebih cepat
Abdillah bin Amru rodhiyallahu 'nhuma meriwayatkan, Rasulullah mengirim sebuah pasukan perang. Lalu mereka mendapatkan harta rampasan perang dan kembali dengan segera. Meraka akhirnya saling berbicara tentang dekatnya tujuan (tempat) perang dan banyaknya ghanimah (keuntungan) yang diperoleh dan cepat kembalinya (karena dekat jaraknya).Lalu Rasulullah bersabda :
"Maukah kalian aku tunjukkan kepada tujuan paling dekat dari mereka (musuh yang akan diperangi), paling banyak ghanimah (keuntungan) nya dan lebih cepat kembalinya?

Mereka menjawab; Ya!

Rasul berkata lagi:
Barangsiapa yang berwudhu', kemudian masuk ke dalam masjid untuk melakukan shalat Dhuha, dia lah yang paling dekat tujuanannya (tempat perangnya), lebih banyak ghanimahnya dan lebih cepat kembalinya."

(HR. Ahmad, Thabrani dan Abu Ya'la)

Diampuni dosa-dosa kita; nikmat yang bagaimana lagi yang kita harapkan dari Allah Al Ghofuur yang lebih besar daripada pengampunan dosa?
Dari Abi Hurairah rodhiyallahu 'anhu, beliau berkata : Rasulullah bersabda: 

Siapa saja yang menjaga dua raka'at dhuha maka akan diampuni dosanya walaupun sebanyak buih di lautan.

(HR. Tirmidzi, Ahmad, Ibnu Majah dan Ibnu Abi Syaibah)


Masuk surga dengan kasih sayang Allah
Dari Abi Hurairoh rodhiyallahu 'anhu, beliau berkata : Rasulullah bersabda: 

Sesungguhnya di surga ada salahsatu pintu yang dinamakan pintu dhuha, bila datang hari qiyamat malaikat penjaga surge memanggil: mana dia yang melazimkan shalat dhuha? Inilah pintu kalian maka masukilah dengan kasih sayang Allah.
(HR. Thabrani)

Wisata Hati

Sifat Sifat Allah

Sebagai Sang Khalik, Allah swt memiliki sifat-sifat yang tentunya tidak sama dengan sifat yang dimiliki oleh manusia ataupun makhluk lainnya. Mengenal sifat-sifat Allah dapat meningkatkan keimanan kita. Seseorang yang mengaku mengenal dan meyakini Allah itu ada namun ia tidak mengenal sifat Allah, maka ia perlu lebih mendekatkan diri kepada Allah swt. Sifat-sifat Allah yang wajib kita imani ada 20, diantaranya:
  1. WujudSifat Allah yang pertama yaitu Wujud. Wujud artinya ada. Umat muslim yang beriman meyakini bahwa Allah swt ada. Untuk itulah kita tidak boleh meragukan atau mempertanyakan keberadaanNya. Keimanan seseorang akan membuatnya dapat berpikir dengan akal sehat bahwa alam semesta beserta isinya ada karna Allah yang menciptakannya.“Sesungguhnya Rabb kamu ialah Allah yang telah menciptakan langit dan bumi dalam enam masa, lalu Dia bersemayam di atas Arsy. Dia menutupkan malam kepada siang yang mengikutinya dengan cepat, dan (diciptakan-Nya pula) matahari, bulan dan bintang-bintang (masing-masing) tunduk kepada perintah-Nya. Ingatlah, menciptakan dan memerintahkan hanyalah hak Allah. Maha suci Allah, Rabb semesta alam. “ (QS. Al-A’raf: 54)
  2. QidamQidam berarti dahulu atau awal. Sifat Allah ini menandakan bahwa Allah swt sebagai Pencipta lebih dulu ada daripada semesta alam dan isinya yang Ia ciptakan.“Dialah yang Awal dan yang Akhir, yang Zhahir dan yang Bathin; dan Dia Maha Mengetahui segala sesuatu. “ (QS. Al-Hadid: 3)
  3. Baqa’Sifat Allah Baqa’ yaitu kekal. Manusia, hewan ,tumbuhan, dan makhluk lainnya selain Allah akan mati dan hancur. Kita akan kembali kepadaNya dan itu pasti. Hanya Allah lah yang kekal.“Semua yang ada di bumi itu akan binasa. Dan tetap kekal Wajah Rabb-mu yang mempunyai kebesaran dan kemuliaan. “ (QS. Ar-Rahman: 26-27)
  4. Mukhalafatu lil hawaditsSifat Allah ini artinya adalah Allah berbeda dengan ciptaanNya. Itulah keistimewaan dan Keagungan Allah swt.“Tidak ada sesuatu pun yang serupa dengan Dia, dan Dia-lah yang Maha Mendengar lagi Maha Melihat. “ (QS. Asy-Syura: 11)
  5. Qiyamuhu binafsihiSifat Allah selanjutnya yaitu Qiyamuhu binafsihi, yang artinya Allah berdiri sendiri. Allah menciptakan alam semesta, membuat takdir, menghadirkan surga dan neraka, dan lain sebagainya, tanpa bantuan makhluk apapun. Berbeda dengan manusia yang sangat lemah, pastinya membutuhkan satu sama lain.“ALLAH, tidak ada Ilah (yang berhak disembah) melainkan Dia. Yang hidup kekal lagi terus menerus mengurus makhluk-Nya. “ (QS. Ali-Imran: 2)
  6. WahdaniyyahSifat Allah Wahdaniyyah yaitu esa atau tunggal. Hal ini sesuai dengan kalimat syahadat, Asyhadu alaa ilaa ha illallah, Tiada Tuhan selain Allah.“Sekiranya ada di langit dan di bumi ilah-ilah selain ALLAH, tentulah keduanya itu sudah rusak binasa. Maka Maha Suci ALLAH yang mempunyai Arsy daripada apa yang mereka sifatkan. “ (QS. Al-Anbiya: 22)
  7. QudratQudrat adalah berkuasa. Sifat Allah ini berarti Allah berkuasa atas segala yang ada atau yang telah Ia ciptakan. Kekuasaan Allah sangat berbeda dengan kekuasaan manusia di dunia. Allah memiliki kuasa terhadap hidup dan mati segala makhluk. Kekuasaan Allah itu sungguh besar dan tidak terbatas, sedangkan kekuasaan manusia di dunia dapat hilang atas kuasa Allah swt.“Sesungguhnya ALLAH berkuasa atas segala sesuatu. “ (QS. Al-Baqarah: 20)
  8. IradatIradat berarti berkehendak. Sifat Allah ini menandakan bahwa Allah swt memiliki kehendak atas semua ciptaanNya. Bila Allah telah berkehendak terhadap takdir atau nasib seseorang, maka ia takkan dapat mengelak atau menolaknya. Manusia hanya dapat berusaha dan berdoa, namun Allah lah yang menentukan. Kehendak Allah ini juga atas kemauan Allah tanpa ada campur tangan dari manusia atau makhluk lainnya.“Sesungguhnya Tuhanmu Maha Pelaksana terhadap apa yang Dia kehendaki.” (QS. Hud: 107).
  9. IlmuIlmu artinya mengetahui. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu, meskipun pada hal yang tidak terlihat. Tiada yang luput dari penglihatan Allah.“Katakanlah (kepada mereka): Apakah kamu akan memberitahukan kepada ALLAH tentang agamamu (keyakinanmu), padahal ALLAH mengetahui apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi, dan ALLAH Maha Mengetahui segala sesuatu.”  (QS. Al-Hujurât: 16)
  10. HayatSifat Allah Hayat atau Hidup. Namun hidupnya Allah tidak seperti manusia, karena Allah yang menghidupkan manusia. Manusia bisa mati, Allah tidak mati, Ia akan hidup terus selama-lamanya.“Allah tidak ada Ilah (yang berhak disembah) melainkan Dia yang Hidup kekal lagi terus menerus mengurus (makhluk-Nya); tidak mengantuk dan tidak tidur.” (QS. Al-Baqarah: 255)
  11. Sam’unSifat Allah Sam’un atau mendengar. Allah selalu mendengar semua hal yang diucapkan manusia, meskipun ia berbicara dengan halusnya atau tidak terdengar sama sekali. Pendengaran Allah tidak terbatas dan tidak akan pernah sirna.“Dan Allah-lah yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui. “ (QS. Al-Maidah: 76)
  12. BasarBasar artinya melihat. Penglihatan Allah juga tidak terbatas. Ia dapat melihat semua yang kita lakukan meskipun kita melakukan sesuatu secara sembunyi-sembunyi. Allah mampu melihat, naik yang besar maupun yang kecil, yang nyata maupun kasat mata. Sifat Allah ini menandakan bahwa Allah Maha Sempurna.“Sesungguhnya ALLAH mengetahui apa yang ghaib di langit dan di bumi. Dan Maha Melihat apa yang kamu kerjakan. “ (QS. Al-Hujurat: 18)
  13. KalamKalam artinya berfirman. Sifat Allah ini dapat kita lihat dengan adanya Al Quran sebagai petunjuk yang benar bagi manusia di dunia. Al Quran merupakan firman Allah yang diwahyukan kepada Nabi Muhammad saw.“Dan Allah telah berbicara kepada Musa dengan langsung. “ (QS. An-Nisa: 164)
  14. Qadirun Sifat Allah ini berarti Allah adalah Dzat yang Maha Berkuasa. Allah tidak lemah, Ia berkuasa penuh atas seluruh makhluk dan ciptaanNya.“Sesungguhnya Alllah berkuasa atas segala sesuatu. “ (QS. Al Baqarah: 20).
  15. Muridun Allah memiliki sifat Muridun, yaitu sebagai Dzat Yang Maha Berkehendak. Ia berkehendak atas nasib dan takdir manusia.“Sesungguhnya Tuhanmu Maha Melaksanakan apa yang Dia kehendaki. “ (QS.Hud: 107).
  16. ‘AlimunSifat Allah ‘Alimun, yaitu Dzat Yang Maha Mengetahui. Allah mengetahui segala hal yang telah terjadi maupun yang belum terjadi. Allah pun dapat mengetahui isi hati dan pikiran manusia.“Dan Alllah Maha Mengetahui sesuatu. “ (QS. An Nisa’: 176).
  17. Hayyun Allah adalah Dzat Yang Hidup. Allah tidak akan pernah mati, tidak akan pernah tidur ataupun lengah.“Dan bertakwalah kepada Allah yang hidup kekal dan yang tidak mati. “ (QS. Al Furqon: 58).
  18. Sami’un Allah adalah Dzat Yang Maha Mendengar. Allah selalu mendengar pembicaraan manusia, permintaan atau doa hambaNya.“Allah Maha Mendengar dan Maha Mengetahui. “ (QS. Al Baqoroh: 256).
  19. Basirun Allah adalah Dzat Yang Maha Melihat. Sifat Allah ini tidak terbatas seperti halnya penglihatan manusia. Allah selalu melihat gerak-gerik kita. Oleh karena itu, hendaknya kita selalu berbuat baik.“Dan Allah Maha Melihat apa yang kamu kerjakan. “ (QS. Al Hujurat: 18).
  20. Mutakallimun Sifat Allah ini berarti Yang Berbicara. Allah tidak bisu, Ia berbicara atau berfirman melalui ayat-ayat Al Quran. Bila Al Quran menjadi pedoman hidup kita, maka kita telah patuh dan tunduk terhadap Allah swt.

Cerpen Ust.YM

Keep moving... Keep praying... Keep believing... Allah is never lie... Never...

Satu saat saya sedang bertamu ke petinggi Indonesia di Korea. Saat ada di ruang tamu, ada staff sana yang ngetuk pintu...


"Izin Stadz... Ada mahasiswi mau ketemu antum... Berkenan...?". "Silahkan..." Jawab saya.


Datanglah mahasiswi ini ke ruangan saya. Waktu itu ada beberapa yang lain...


Begitu masuk, mahasiswi lansung nangis... Cukup lama nangisnya. Kami yang di ruangan itu terdiam...


Kemudian terdengar juga suaranya, "Stadz... Saya minta maaf... Saya punya salah sama Ustadz..."


Saya bingung... Salah apa? Wong ketemu aja baru ini...


Eh eh eh... Bentar ya... Nidurin haafidz dulu. Ini maunya tidur sama saya... Bersambung. Itu kalo ga ikut ketiduran, he he...


Alhamdulillaah dah tidur... Gini caranya nidurin. Dibacain Qur'an. Lanjut ga...?http://yfrog.com/kfhtcqqj


He he he, skrng emaknye anak-anak yang mau ada perlu... Bentar yaaa... Kalem aja... Belanda udeh jauh...


Sebentar... Titip doa dong... Buat negeri kita. Ampun yaaa Rabb... Jangan ampe kenapa-kenapa ah... Jaga persatuan kesatuan...


Ok, lanjut ya. Saya nanya mahasiswi tadi, "Salah apa sama saya...?"


Katanya, beliau pernah kecewa dengan saya. "Ucapan ustadz ga terbukti... Saya kecewa... Tapi saya salah..."


Gimana itu? Tanya saya. Beliau saat SMU kelas 2, pernah denger ceramah. Tentang dhuha. Membuka rizki.


Termasuk rizki adalah dikabulkannya doa. Doa apa aja. "Trmasuk juga doa pengen kuliah di luar negeri?", tanyanya sendiri.


Dengan mantab, beliau kemudian ngetrack shalat dhuha di sela-sela sekolahnya. Doanya, supaya bisa kuliah di luar negeri.


Begitu lulus kelas 3, beliau diterima di UI (Universitas Indonesia). "Tapi saya ga senang. Saya ga mau ke UI. Saya kecewa banget...", katanya.


Saya sempet berkernyit... Luar biasa impian orang ini. Diterima di UI, kecewa. Padahal tembus UI, impian buanyak pelajar...


Barangkali karena impiannya pengen studi keluar negeri...


"Saya lepas SMU, males dhuha lagi. Percuma... Ga terbukti... Saya ga percaya sama Allah. Ga percaya sama Ustadz...". He he.


Saya tanya pelan, hati-hati... "Tapi sekarang mbak di Korea... Katanya juga mahasiswi... Berarti kuliah di luar negeri dong...?"


"Nah, itu Ustadz... Setelah saya di UI (Universitas Indonesia), saya disadarkan Allah... Barangkali S2 kali... Bukan S1..."


"Saya kan dulu ga paham ada S2. Ada Pasca Sarjana... Akhirnya saya terusin lagi deh dhuhanya... Harapan itu masih ada..."


"Dan ternyata Ustadz... Subhaanallaah... Ternyata saya ga lama di UI nya..." (Kalo ga salah cuma 1-2 semester gitu...).


Beliau diterima di Fakultas bergensi juga itungannya. Kedokteran UI. Tapi ya itu, cita-citanya pengen banget ke Luar Negeri.


Kira-kira 1-2 semester, saya lupa, beliau cerita, ada kejadian. Yang mengantarkannya percaya bahwa Janji Allah itu Benar.


Kakak kelasnya minta dianter ke dekan. "Mau ngapain Ka?" Tanyanya. "Udah, anter aja..." Kata senior.


Sampe ruang dekan, senior ini menyerahkan berkas. Rupanya berkas beasiswa... Proposal studi ke Luar Negeri!


Mahasiswi yang cerita dengan saya ini, bertutur, dia memekik di dalam hati... "Yaaa Robb... "It's my dream...!"


"Kukejar impianku lewat munajat-munajat... Kukejar impianku lewat dhuha... Kukejar impianku dengan menjalankan saran Yusuf Mansur..."


"Semoga kelak aku bisa dapat kesempatan ke Luar Negeri...", katanya. Berdoa dalam hati...


Dekan itu membulak balikkan berkas. Terus nanya... "Koq berkasnya cuma satu...?".


Senior ini jawab, "Emang cuma saya... Ini adik kelas saya..." Katanya, sambil melirik ke yunior.


Dekan bilang, "Sekalian aja... Mumpung lagi dibuka kesempatan...". Dekan memanggil sekretarisnya. "Tolong urus anak ini..."


"Saya mau berkas anak ini ada di meja saya secepatnya...", kata dekan melanjutkan...


Mahasiswi ini bercerita kepada saya, masih dengan air matanya... Ya Allah Ustadz... Saya ga tau perasaan saya saat itu...


"Saya pernah ga percaya sama Allah. Saya pernah marah sama Ustadz. Sebab nyatanya saya ga ke Luar Negeri..."


"Tapi kemudian saya sadar, barangkali nanti kali. Sekarang di UI (Universitas Indonesia) dulu. Sebagai jembatan." Pikir beliau, nanti itu, S2...


"Ustadz, singkat cerita, saya sekarang di sini... Di Korea. Ngambil kedokteran juga... Ustadz, makasih ya..."


Kalo ga salah, saat itu beliau mencopot cincinya. Dititipkan ke saya, untuk sedekahnya beliau, seraya kembali meminta maaf...


Subhaanallaah... Memang Allah ga pernah ingkar... Kitanya aja yang mesti sabar, baik sangka, dan teruuuuuuusss trus ibadah & doa.


Keep moving... Keep praying... Keep believing... Allah is never lie... Never...


Jangan lupa. Besok ikutin doa 100 episode lewat wh di antv, jam 5. Kasih tau yang lain-lain, suruh ikut berdoa bareng. Se-dunia tuh...

Cerita Tim KSB..Cak Roes

Cerita Tim KSB..Cak Roes

Awalnya setelah memberitahu keajaiban sedekah kepada anak lelakinya,bahwa sedekah itu pasti dibalas berkali lipat oleh Allah Swt..dengan rejeki yang luas sesuai kehendaknya..tanpa pikir panjang putra cak Roes ini mengambil uang dari kantungnya sendiri Rp. 1.000,-..Untuk disedekahkan..selang 2 hari anaknya tanya ke Cak Roes..mana yaa..kok balasannya belum ada...??..sebenarnya balasan itu sudah terjadi namun anak cak roes yang masih kelas 6 SD ini belum menyadari,dgn rejeki yang telah didapat selama 2 hari setelah sedekahnya Rp.1000,-..dengan kesehatan,kebahagiaan,sekolah,makan,dll...Namun dia berpikir gantinya adalah Uang Rp.10.000,- dari sedekahnya Rp.1.000,-...Demi meyakinkan putranya Cak roes memberikan Uang padanya Rp.10.000,-..
Putranya Bertanya : Kok dari bapak Rp.10.000,-nya katanya dari Allah..Maka dijelaskan bahwa rejeki itu datang dari mana saja melalui perantara..bukan Ujuk-ujuk Allah Jatuhin duit buat balasan...

Terus mana cerita Kesandung Duitnya..???..Sabar-sabar..Dilanjut bacanya yaa...
Sekarang cak roes sendiri yang tersandung omangannya sendiri...Katanya Allah tidak akan ujuk-ujuk Jatuhin Duit Buat balasan...Akhirnya saat pulang jualan Sate cak roes seperti biasa mendorong gerobak kapalnya...Ditengah perjalanan Roda gerobak sebelah kirinya seperti melindas sesuatu..Namun yang dilihat diarah depannya.ada Uang Rp.10.000,-..Akhirnya dia berhenti dan mengambil uang itu,karena sudah sepi & malam Hari..yaahhh..dianggap rejeki...Setelah mau mendorong gerobaknya lagi dari roda kirinya ada 1 bendel uang Rp.20.000,- sebanyak lima Lembar...Waaahhh duit lagi niii...Rejeki lagi...Pulang jualan sate malah dapet tambah rejeki cuma2 Rp.110.000,-

Ada rahasia Allah Swt..dari balik cerita itu...Cak roes Bilang ke Putranya ngak mungkin Allah Ujuk2 jatuhin duit untuk balasan sedekah...akhirnya dia membuktikan ada Duit jatuh & menjadi miliknya..Alias Nemu Duit Tanpa tuan...Pasti semua sudah dengan rencana Allah Swt..Dgn berbagai Cara & kehendaknya Untuk membalas Sedekah...Sedekah Rp.10.000,- Cak roes ke putranya Dikembalikan masih Di plus 10x Lipat Oleh Allah Swt...

Luar Biasa..Mari kita Giatkan Sedekah..& ..kita buktikan Semuanya Adalah Janji Allah Swt..yang tidak mungkin diingkari...

Salam KSB

Amplop Di Kolong Pintu

Amplop Di Kolong Pintu
Ketika yang lain mengumpulkan uang, kita menebarnya, membaginya. Ketika yang lain berburu uang dan menahannya, kita malah melepasnya. Itulah sedekah.
Konsep-konsep aneh dalam sedekah, dianggap tidak lazim sebab kita memang tidak terbiasa. Mana ada cerita sebuah konsep: “Jika mau dicukupkan Allah, sedekahkan apa yang kurang”? Jika yang lain malah mencari pinjeman dan pontang panting usaha sana sini untuk mencukupkannya, kita malah dengan entengnya menyedekahkan apa yang kurang itu. Konsep aneh.
Terasa aneh juga. Anak-anak lapar, ada kebutuhan, ada hajat, namun pas ada, malah mentingin anak orang lain, mentingin kebutuhan dan hajat orang lain.
Aneh.
Dan sekali lagi, jadi aneh sebab kita tidak biasa melakukannya. Manakala kita terbiasa melakukannya, maka ia menjadi sebuah metode yang layak diikuti.
Pertanyaan demi pertanyaan kemudian muncul. Seputar ikhlas dan doa sebagai isyu utamanya. Tatkala sedekah dijadikan sebagai senjata, sebagai metodologi untuk membanyakkan rizki, sebagai wasilah yang disengaja untuk mendapatkan ampunan Allah, surga, dan keridhaan-Nya, mulailah muncul pertanyaan boleh atau tidaknya.
Pertanyaan kemudian berkembang lagi. Misalnya, apakah ketika seseorang meminta fadhilah, keutamaan, dari satu amal, di dunia ini, lalu ia akan kehilangan haknya di hari akhir? Dan banyak lagi pertanyaan-pertanyaan yang akan terus.
Dengan segala keterbatasan, saya memohon izin Allah, dan kemudahan untuk mengajar secuplik secuplik, sedikit demi sedikit, sambil menguraikan. Agar ada kepahaman juga, yang mudah-mudahan keyakinan yang selama ini diyakini, pengajaran yang selama ini diajarkan, adalah bukan satu kesalahan. Bukannya apa. Saya pun kadang risau. Jika seruan sedekah saya, MALAH KEMUDIAN MEMBAWA SAUDARA SEMUA JUSTRU KE NERAKA. Saya sebagai pendakwah di lapangan, sempat juga diliputi keraguan. Apa iya saya mengajarkan sesuatu yang salah? Sedang yang saya sampaikan adalah Janji Allah dan Rasul-Nya? Ketika yang lain, keutamaan sedekah muncul akibat ketidaksengajaan, maka saya justru menyeru untuk menyengaja. Ada yang tidak berani meminta, saya justru menyuruh diri saya dan orang lain untuk jangan segan-segan meminta. Berdoa. Kepada Allah.
Pertanyaan-pertanyaan seperti inilah yang saya coba turunkan lewat kesempatan demi kesempatan kali ini.
Kita awali dengan tulisan sederhana, berjudul: Amplop di Kolong Pintu...
***
Ada seorang anak yatim, yang sakit. Di ujung gang. Dan kita tergerak memberi ibu ini anak yatim, 100rb rupiah sebagai sedekah kita. Kita jalan diam-diam, no body knows. Tidak ada yang tahu. Bahkan kita pun menyengaja tidak memberi tahu siapapun. Kita sembunyikan segala niatan kita. Hanya Allah saja yang tahu.
Kita ambil amplop, lalu kita selipkan uang Rp. 100 tersebut. Kita pilih sengaja jalan menuju rumah si yatim di saat langit begitu sunyi dihiasi sinar sempurna rembulan. Satu alasan: Benar-benar supaya tidak ada yang tahu, bahwa di tangan kita tergenggam amplop putih berisi uang 100rb untuk si yatim.
Andai pun ada yang menegur: "Hendak kemana wahai anak muda?"
Niscaya kita hanya akan jawab dengan senyuman saja tanpa berkata-kata. Menghindari pertanyaan selanjutnya. Kalaupun perlu menjawab, kita hanya akan menjawab: "Sedang menikmati malam dan gemerlapnya bintang."
Lalu, di depan pintu rumah si yatim, kita pun menikmati kesendirian amal. Benar-benar tidak ada yang tahu. Sementara kita meyakini bahwa Malaikat-Malaikat Allah yang bersih hatinya lah yang menatap lekat perilaku kita dan mencatatnya bahwa amal ini mutlak milik Allah dan dipersembahkan hanya untuk Allah semata.
Melalui lobang kecil di bawah pintu, yang berjarak hanya setengah centi dari tanah, kita masukkan amplop tersebut. Amplop ini hanya bertuliskan: “Dari hamba Allah.”
Bahkan amplop itu masih berisi sedekah dalam bentuk yang lain. Yakni sedekah dalam bentuk sekalimat doa: “Semoga Ananda diberikan kesembuhan, dan ibu memiliki keberkahan memelihara anak yatim."
Tapi ya hanya sampai di situ. Benar-benar sampai di situ. Tidak ada ketukan pintu yang kemudian menjadi kesempatan buat kita memberi tahu si penghuni rumah bahwa ada amplop terselip di bawah pintu. Tidak. Amal ini begitu sunyi. Sesunyi malam yang dipilih.
Inilah yang barangkali disebut dengan “ikhlas” oleh kebanyakan orang. Berusaha keras menyembunyikan amal, hanya Allah saja yang tahu. Kerahasiaan amal dijaga demikian ketat. Hal-hal apa saja yang menyebabkan amal ini menjadi tetap tersembunyi, benar-benar dilakukan.
Tentulah TIDAK ADA YANG BERANI membantah tentang ikhlas yang model begini. Sayangnya, kemudian keyakinan/sudut pandang bahwa ikhlas adalah berhenti bermodel begini, lalu meniadakan/menafikan ikhlas yang lain.
Sebelum melanjutkan ke esai berikut, ada contoh tentang ikhlas yang berbeda: Seorang TKI, menyerahkan uang tabungannya yang sudah ia kumpulkan 3 tahun. Dengan harapan agar ia beroleh jodoh. Sudah 3x ia balik keluar negeri tempat ia bekerja, dan belom beroleh jodoh. Lalu, apakah pengharapannya ini salah? Layak kah kita menyebutnya tidak ikhlas? Ikhlas mana dengan kita yang menjaga tabungan kita hanya untuk diri kita? He he he.
Ok deh, kita ikuti ya sesi-sesi berikutnya. Sampe ketemu. Mohon maaf lahir batin jika saya ada kesalahannya. Insya Allah jika Saudara sudah baca buku the miracle dan mengikuti dengan baik kuliah tauhid ini, pembahasan ini dan ke depan, sudah bukan hal baru lagi. Tapi ga mengapa. Belajar memang jangan hanya sekali. Tapi harus berkali-kali hingga pemahaman datang. Sengaja pembahasannya case by case. Judul per judul. Supaya pemahaman Saudara, terstruktur.


Munajat
Ilaahanaa… Wahai Allah Tuhan kami. Engkau lah Yang Mengajarkan Keikhlasan. Engkau pula Yang Membimbing siapa yang Engkau kehendaki untuk menjadi hamba-Mu yang mukhlis, yang ikhlas. 
Wahai Allah... Engkau mengajarkan agar kami bersepi-sepi ketika melakukan amal saleh. Engkau mengajarkan kami agar kami melakukan kerahasiaan amal, sebagai amal terbaik kami yang hanya untuk-Mu. Bukan untuk orang lain. Engkau pulalah yang mengatakan bahwa amal yang dirahasiakan adalah amal terbaik ketimbang amal yang ditampakkan. Namun ya Allah... Sungguh kami tidak mengerti, dan pasti tidak mengerti, kecuali Engkau sedikit berkenan membukakan buat kami Ilmu-Mu. Kepahaman dari-Mu. Kami hidup di keramaian. Kami hidup bukan di kesendirian. Kami senang betul bila Engkau membuat kami bisa beramal dengan amal sir. Amal rahasia. Bisa kah ya Allah, kerahasiaan amal itu dilakukan di tengah keramaian? Bisakah dengan izin-Mu, amal-amal yang ditampakkan, tetap hanya untuk-Mu? Lalu kami masih menyebutnya sebagai kerahasiaan?
Ga ngerti. Ga paham.
Izinkan kami terus belajar. Izinkan kami terus mencari. Bimbing kami ya Allah. Sebab Engkau tahu kebingungan kami. Di urusan amal yang namanya sedekah, misalnya. Kadang jika kami lakukan dengan penuh kerahasiaan, akan menjadi fitnah buat kami. Apalagi syetan senantiasa mengintai. Amal rahasia bisa tiba-tiba kemudian menjadi gunung besar yang tiba-tiba kelihatan. Lalu habislah amal yang selama ini dirahasiakan. Apalagi juga ada tuntutan dakwah dari-Mu, seruan dakwah dari-Mu, termasuk mendakwahi sedekah dengan jalan memberi contoh, uswatun hasanah.
Ah, tambah tidak mengerti. Biarlah kami terus belajar dulu. Sambil terus berdoa kepada-Mu, untuk segala kepahaman yang kami minta dari sisi-Mu. Jika kami salah, ampuni kami. Jika kami benar, juga ampuni kami.
Ya Allah, ya Rabb, di sisi lain, dengan segala Kemuliaan-Mu yang telah menciptakan kami dengan segala masalah dan hajat kami, apakah salah kami beribadah kepada-Mu dan kemudian kami berharap belas kasihan Engkau di dalam segala urusan kami?
Engkau yang telah menjanjikan segala rupa fadhilah amal. Salahkah kami yang sudah berbesar hati dengan segala apa yang Engkau tawarkan dan kemudian membuat kami menjadi semangat dalam menyambut Seruan-Mu, benar-benar meminta keutamaan itu?
Keikhlasan mestinya bukan menafikan kebolehan seorang hamba meminta kepada Khaliqnya. Mestinya keikhlasan adalah manakala seorang hamba bergerak menyambut seruan-Mu dengan ringan, dengan ikhlas, dengan enteng. Bukan menjadikannya tembok yang menghalangi hamba-Mu dari meminta kepada-Mu.
Duhai Allah. Jika ikhlas adalah berarti menutup diri dari meminta dan berharap pada-Mu, kemana lagi kira-kira jiwa-jiwa yang kering, yang gersang, yang resah, mengadu?
Duhai Allah. Jika ikhlas adalah berarti tidak bolehnya seorang hamba dari menagih Janji-Mu, mengapakah lagi Engkau tawarkan itu kepada kami?
Hamba-Mu yang terbatas ilmunya ini, menyetujui jika termasuk bahagian ikhlas itu adalah menyembunyikan amal. Takut menjadi riya’. Takut kemudian di satu waktu amal ini diperdengarkan kepada jagad. Tapi berikanlah kami pemahaman, bagaimana jika kiranya dengan amal itu kami hendak mengajarkan uswatun hasanah kepada saudara-saudara kami yang lain? Berikanlah kami satu pengajaran tentang salah dan benarnyakah hamba-Mu ini jika kemudian mengumumkan satu amal agar ia diikuti oleh orang banyak?
Demi Zat-Mu yang tidak pernah meleset dalam janji. Jika seorang hamba banyak merasakan manisnya beramal saleh, dan kemudian merasakan kebenaran-kebenaran janji-Mu. Maka apakah boleh hamba-Mu itu mengabarkan berita gembira ini kepada mereka-mereka yang berkenan percaya sekiranya kami beritahu mereka keutamaan suatu amal? Dan jika sedekah informasi ladang amal adalah suatu sedekah adanya, mengapa kami tutup satu kesempatan amal hanya untuk kami dan tidak kami beritahu yang lain?
Ahhh, kami rupanya melanggar lagi. Kami tidak bersabar dalam meniti ilmu. Udah banyak nanya. Ampuni kami.
Sekali lagi, izinkan kami belajar dulu. Hingga Engkau yang memberikan kepahaman yang hakiki. Kepahaman yang benar, yang datangnya dari sisi-Mu.
Sungguh, tidak ada yang bisa mengajarkan keikhlasan kecuali Engkau sendiri yang mengajarkan. Dan tidaklah ada yang bisa mengampuni sesuatu, kecuali Engkau lah Allah Yang Maha Mengampuni.
Duhai Yang Tidak Terbatas Rizkinya. Mudah-mudahan Engkau berkenan memberikan rizki-Mu kepada semua sahabat-sahabat kami yang sedang menuntut ilmu ini, dengan berbagai medianya. Rizki atas kesabarannya menuntut ilmu. Rizki atas kesabarannya mengerjakan tugas. Rizki atas rizkinya berupa harta yang sudah dikeluarkan di urusan menuntut ilmu. Rizki atas waktu dan tenaga, serta pikiran yang sudah dikeluarkan untuk menuntut ilmu. Setelah ini, karuniakanlah kepada kami ilmu yang bermanfaat. Dan jauhkan dari kami ilmu yang sia-sia. Bimbinglah kami semua untuk berbuat yang Engkau ridhai. Jadikan juga lewat tangan-tangan semua kawan, apa-apa yang mereka pelajari ini kemudian tersebar dan menyebar ke seluruh bumi-Mu, hingga ia menjadi Cahya buat kami semua. Dekatkan kami dengan al Qur’an Kalam-Mu, dan pengajaran sunnah Rasul-Mu.
Shalawat serta salam kami semua haturkan buat junjungan kami, Muhammad shalla ‘alaih, yang mengalir pahala untuknya, sebab dialah Mu’allim kami semua, guru kami semua. Jadikan kami ada di barisan pengikutnya kelak di hari di mana seluruh ummat manusia akan mencari pemimpinnya. Walhamdulillaahi rabbil ‘aalamiin.Wisata Hati.

misteri sedekah

Suatu hari saya didatangi seorang Ustad..beliau Hafal Al-quran..dengan keadaan yg Luar biasa.
( maaf : matanya rabun,buta warna,bisa baca arab Gundul,serta mempelajari keilmuan Spiritual )
Beliau bertamu ketempatku dengan maksud untuk berbagi Ilmu & pengalaman.
Nama Ustad (Red.Dirahasiakan)..karena beliau masih sungkan untuk diketahui org lain,beliau kl datang kerumah malam2..sungkan kl diketahui menuntut Ilmu dgn ku kali yaa.??.karena Warga disekitarku mengenal beliau...

Ustad : Mas saya mau belajar keilmuan melihat Aura,(ini itu dan lainnya) gimana caranya,tapi saya buta Warna..??
Saya : Insyaallah,bisa pak bila Allah Sudah menghendaki & menjodohkan kita untuk bertemu.(dalam hati berpikir..saya saja yg masih cethek ilmu Agama bisa,kenapa Beliau yg dalem ilmu agamanya ngak bisa)

Pelatihan berjalan dengan lancar apa yang dipelajari berhasil dikuasai..beliau bisa melihat energi Aura serta keilmuan Spiritual lainnya..Luar biasanya ayat-ayat Al-quran..yang saya berikan dihafalnya tanpa mencatat..

"Kemudian Beliau bertanya tentang keilmuan Rejeki...(mungkin ada yg pernah dengar,Kunir jadi Emas,Uang balik,dll)..Apa benar keilmuan itu ada..??"
Ustad : saya memelihara banyak santri mas,rejeki saya sepertinya masih belum cukup.padahal semuanya Gratis tinggal ditempat saya. (manusiawi)

Saya :eemmhhh..Tadi pagi Santri-santri bapak makan..??

Ustad :yaa..makan mas dari saya..

Saya :yaa..itulah rejeki pak seberapa besar kecilnya harus dinikmati & disyukuri...

Ustad :Iya..mas,tapi bolehkan mas saya diajari ilmu itu...???

Saya :Begini pak..(cerita panjang lebar tentang keilmuan,Baik & buruknya)...Serta tidak semudah yang kita pikirkan...

Ustad :Lalu keilmuan yang mudah & bisa saya pelajari sesuai kondisi saya apa mas..??

Saya :Bapak sudah hebat menyantuni para santri..itu sedekah yang luar biasa..apalagi ditambah sedekah juga ke yang lain...saya punya wirid Andalan..Mungkin akan menjadi luar biasa Hebat bila bapak yang mengamalkan...

...3 Minggu kemudian :)...saya diundang ke Ponpes nya si Ustad...
...Lalu Beliau bercerita...

Ustad :Luar biasa mas..amalan yang kemarin diberikan kesaya ..saya amalin setiap hari...Akhirnya saya mendapatkan bantuan Hibah untuk pembangunan Ponpes..Nilainya Puluhan Juta...Serta seluruh keilmuan yg saya pelajari dari mas..bermanfaat untuk semua yang saya bantu...

Saya :Alhamdulillah..pak semua tidak lepas atas Ijin NYA..kita dipertemukan...semua itu berkah dari amalan & sedekah bapak pribadi,Allah selalu menepati Janji NYA..sesuai kehendaknya..bukan dari saya... :)
(akhirnya bicara banyak ilmu & pengalaman..saya pun belajar banyak dari beliau,sambil makan minum hidangan yang ada)

"Aku sesuai prasangka hambaku"
kalau kita selalu berpikir baik,maka kebaikkanlah yang akan datang & menyertai...

"Mungkin ada yang bertanya wirid apa apa yang saya berikan ke Ustad..??"
Ini & pasti anda pun tau...
*Isthifar,syahadat,sholawat,Al-Fatehah"
Yaa Ghani,Yaa Laftahib,Kun faa yakun,Ijaballah,Karomallah..

Semoga menjadi nilai Positif & ilmu..amin...
Subhanallah walhamdulillah, karena saya sering menyuruh orang untuk bersedekah, saya diuji bertubi-tubi.”
Pendiri Daarul Qur’an Internasional School, Ustadz Yusuf Mansur, mengaku pernah lupa bahwa manusia tak boleh memastikan sesuatu yang belum terjadi. Yusuf berkisah, pada 1990 lalu, ia yakin dan telah mempersiapkan segala sesuatunya untuk menunaikan ibadah haji.
Namun, menjelang hari pemberangkatan ia memliliki masalah sehingga batal ke Tanah Haram. Begitu pula pada tahun 2003. Saat itu, Yusuf kembali memiliki segala persiapan untuk berangkat ke Arab Saudi. Namun karena terganjal masalah keluarga, lagi-lagi ia batal untuk menunaikan ibadah haji.
”Astaghfirullah. Saya pernah lupa sudah merasa yakin dan memastikan hal yang belum terjadi. La haula wala quwwata illa billah,” ujarnya.
Tahun 2005, media massa kerap menggunakan gelar haji yang melekat pada dirinya. ”Padahal waktu itu saya belum berhaji. Alhamdulillah, itu saya anggap sebuah doa,” ujarnya. Ia pun sengaja tidak mengklarifikasi masalah itu karena gelar haji memotivasinya untuk terus memohon agar Allah mengijzinkannya berhaji.
Setahun kemudian, sebuah travel terkemuka menawarkan dirinya untuk menunaikan ibadah haji secara gratis. Ia pun diamanahkan untuk menjadi pimpinan rombongan. Ia sempat menolak lantaran belum pernah menunaikan haji. Namun pihak travel terus mendesak ustadz yang pernah keranjingan balap motor ini.
Akhirnya, ia pun setuju dan iklan pun dipajang untuk mengajak masyarakat berangkat haji bersamanya. Pendaftaran para calon jamaah haji pun mengalir. Antusias masyarakat yang ingin pergi bersamanya begitu tinggi.
Tapi Allah masih berkehendak lain. Menjelang pemberangkatan, pihak travel membatalkan dengan alasan jika belum berhaji tidak diizinkan memimpin rombongan. Akhirnya, pihak travel menawarkan dirinya menjadi jamaah lebih dulu, dan tahun berikutnya menjadi pemimpin rombongan.
Tapi tawaran tersebut tak lagi gratis namun mendapat diskon hampir setengah harga. Pria kelahiran Jakarta, 19 Desember 1976 ini mengaku sempat menangis. Bukan karena biaya gratis yang dibatalkan. Ia khawatir merasa membohongi masyarakat dan membuat kecewa banyak calon jamaah.
Namun, ia lebih sedih lantaran Allah tak jua memanggilnya untuk ke Tanah Suci. Ayah empat putra tersebut hampir saja khilaf dan memarahi pimpinan travel. Tapi ia terus bersabar dan bertawakal. Penggarap juga pemain film Kun Fa Yakun ini sempat pesimis dirinya takkan pernah berhaji. Yusuf sempat trauma membicarakan masalah haji, tapi kemudian bangkit lagi. Ia kemudian menyerahkan keinginan mulianya kepada Sang Khalik.
Di tengah kondisi yang kurang mengenakkan, tiba-tiba seorang sahabatnya dari luar kota datang dan hendak meminjam uang sebesar Rp 40 juta. Uang tersebut akan digunakan sahabatnya memberangkatkan saudaranya ke Tanah Suci. Karibnya itu memberi jaminan sebuah mobil tua yang kalau dijual harga tertingginya sekitar Rp 30 juta.
”Subhanallah walhamdulillah, karena saya sering menyuruh orang untuk bersedekah, saya diuji bertubi-tubi,” ujarnya. Dengan kesabaran dan keikhlasan, ia pun memberikan uang tersebut kepada kawannya. Sedangkan mobil tua itu ia biarkan saja.
Yusuf sempat bertanya pada Allah tentang hikmah apa yang ada di balik semua ujian kegagalannya berhaji. Setelah pendaftaran haji 2006 ditutup, ia pun pasrah. Tapi di luar dugaan, ia bertemu dengan seorang Habib keturunan Arab yang mengajaknya makan siang.
Di akhir pertemuannya, sang Habib menanyakan kapan berangkat haji. ”Saya cuma katakan, tidak jadi berangkat. Tidak punya uang,” ujar Yusuf.
Allah kemudian menunjukkan Kuasa-Nya. Di saat pendaftaran haji sudah tutup, ia bersama istrinya justru berangkat ke Tanah Haram. Yusuf pun semakin sadar apa yang ada dalam persepsi manusia tidak sepenuhnya benar. Ia pun semakin merasakan kehebatan sedekah yang luar biasa. ”Allah memiliki skenario terbaik,” tuturnya.

http://www.jurnalhaji.com/yusuf-mansur-berangkat-haji-berkat-sedekah/
Sharing, Berbagi? Atau Riya?
Kalau punya amal yang bagus,
mbok ya jangan disimpen sendirian.
Sama dengan ungkapan: Kalau punya ilmu, pengalaman, mbok ya dishare. Dibagi ke yang lain. Sesiapa yang menyimpan ilmu, malahannya di neraka. Barangkali sebab di antaranya adalah ga manfaatnya itu ilmu kalo disimpan buat sendirian saja. Uang pun begitu. Kenapa dia menjadi riba, salah satunya adalah ketika uang itu tidak digulirkan untuk kegiatan-kegiatan ekonomi. Didiamkan. Semua harus dimanfaatkan dan diperbesar manfaatnya. 
Sebut saja, Rio, jadi pengusaha setelah sempat menjadi seorang manager salah satu super store sebagai karir tertingginya. Ia merasa berkah yang ia dapat selama ini salah satu sebabnya adalah sabab ia mendawamkan (baca: merajinkan) membaca surah al Waaqi’ah saban habis shubuh dan ashar. Juga sebab dhuhanya atas izin Allah. Ia jaga Waaqi’ah dan dhuhanya ini menjadi pakaiannya sedari ia menjadi santri. Ia belah Surah al Waaqi’ah di 8 rakaat dhuha. Ya, Surah al Waaqi’ah sepanjang 96 ayat, ia bagi dalam 8 rakaat shalat dhuha. Ia baca di dalam shalat dhuha. Bukan di luar shalat. Kecuali ba’da ashar.
“Waaqi’ah itu kelihatannya panjang. Tapi sesungguhnya jika ia dibaca dalam speed yang agak dipercepat dikit, namun tidak terlampau cepat, ia hanya menghabiskan kurang dari 5 menit sahaja,” begitu kata Rio dalam satu kesempatan menjelaskan bila al Waaqi’ah dibaca di luar shalat.
Surah al Waaqi’ah adalah Surah ke-56 setelah Surah ar Rohmaan. Isinya tentang petunjuk agar tidak masuk neraka dan masuk surganya Allah. Jalan lurus. Yang memang kalau lurus jalan seseorang, hidup akan senanglah. Surah al Waaqi’ah juga mengajarkan tauhid. Ngegantung kepada Allah saja. Dan sesiapa yang menggantungkan hanya kepada Allah, kaya juga lah ia. Dan surah al Waaqi’ah adalah seperti surah-surah lain. Mengandung keberkahan. Sebab ia adalah Kalam Allah. Wahyu dari Allah. Diturunkannya juga di waktu yang penuh berkah. Sehingga ia adalah sesuatu yang berkah. Bila dibaca secara dawam (terus-terusan), sungguh akan berasa banget keberkahannya. Di antaranya di urusan rizki, kesehatan, ketenangan, dan keselamatan. Selain tentu saja berpahala bukan maen banyaknya. 1 huruf dari al Qur’an berpahala 10 sampe 700x lipat dan hingga ke bilangan yang Allah saja yang tahu. Dan huruf-huruf di Surah al Waaqi’ah adalah juga huruf-huruf di Surah yang lain dari al Qur’an. Bukan huruf biasa. Semua hurufnya memiliki kekuatan, sebab sekali lagi ia bukan huruf biasa. Subhaanallaah.
Adapun shalat dhuha, adalah shalat yang dikerjakan di pagi hari. Di Indonesia, kira-kira jam 07 pagi sampe kira-kira jam 10 dah. Shalat sunnah yang berkategori shalat sunnah mu-akkadah. Shalat yang teramat penting. Bukan sunnah biasa.
Rio memiliki 2 amal ini. Amal membiasakan membaca Waaqi’ah dan shalat dhuha. Hingga Rio pun merasa berkah hidupnya.
Wajar bila Rio merasa berkah benar. Dia memiliki istri anak saudagar. Anak-anaknya saleh-salehah. Jilbab melekat di kepala anak-anak gadisnya yang belum lagi menginjak remaja. Anak laki-lakinya mudah benar diajak ke masjid. Semuanya penurut. Dia pun dikarunia pekerjaan yang menentramkan, dan istrinya mengelola usaha mandiri untuk menopang ekonomi keluarganya. Seminggu bisa 2-3x keluarga ini masih bisa menyempatkan mengaji ke berbagai pengajian yang ia jelajahi di Jakarta dan sekitarnya. 2 kendaraan yang siap mengantar Rio dan istrinya, disediakan Allah dengan cara-cara-Nya yang amazing. Bukan sabab ngumpulin uang, dan bukan pula sebab kredit.
“Mobil istri saya, dari mertua,” cerita Rio sambil terkekeh kecil. “Sedang mobil saya, hasil dari sedikit saya sekolah di luar negeri. Menghemat pengeluaran dari anggaran beasiswa.”
Waw, trnyata Rio pun alumni dari perguruan tinggi di luar negeri…
***
Satu hari dia mengikuti ceramah. Dan pasca ceramah inilah didapat kisah hebat ini. Kisah yang mestinya menginspirasi banyak orang andai Rio ini mau berbagi. Atas nama menjaga kesucian amal, akhirnya banyak orang-orang yang mestinya terinsipirasi, akhirnya malahan tidak tahu. Istilahnya, banyak yang bisa diajak ke surga, tapi akhirnya berangkat ke surga sendirian.
Ya, cerita ini didapat ketika memang Rio mendapati ustadznya di satu pengajian bercerita tentang keutamaan Waaqi’ah. Dan ia pun tahu keutamaan amal lain yang disukai ustadznya ini bila berceramah; Keutamaan Baca al Qur’an, Dhuha, Sedekah, dan Shalat Malam. Makanya kemudian cerita yang terpendam sekian lama ini akhirnya dia share. Sangat jarang dia share kisahnya ini.
“Benar kata Ustadz,” begitu dia berkata ketika mendekat ke ustadznya ini.
“Benar bagaimana?”
“Tadi, cerita tentang seorang santri yang menjaga Waaqi’ahnya sehabis shubuh, lalu mengantarkan santri itu mendapatkan beasiswa studi S1 ke Kairo.”
Di pengajian, Rio mendengar ustadz yang dipanggilnya ini bertutur tentang kehebatan di balik amalan-amalan sunnah. Tanpa sengaja, ustadznya ini tiba-tiba mencontohkan seorang santri yang biasa mengaji Surah al Waaqi’ah.
Surah al Waaqi’ah ini, berisi kurang lebih 1700-an huruf. “Katakanlah 1700 huruf,” begitu Rio mendengar Ustadznya ini bercerita.
“Satu huruf, biharfi amtsaalihaa. Satu huruf dibalas 10x lipat. La aquulu alif laam miim, harfun. Tidak kusebut, sabda Rasul, alif laam miim itu satu huruf. Melainkan alif harfun laam harfun, dan miim harfun. Alif laam miim, 3 huruf. 3 huruf dikali 10 kebaikan, maka ia mengandung 10 kebaikan. Jika si santri tersebut membaca surah al Waaqi’ah saban hari sekali, maka setiap hari ia mengantongi 1700 huruf x 10 kebaikan; 17rb kebaikan. Dikali 30-31 hari dalam sebulan, dikali 12 bulan dalam setahun, dikali 6 tahun dia menjadi santri; Tsanawiyah ‘Aaliyah (SMP/SMU). Jumlah totalnya: 37.230.000,-”.
Saat itu Rio tersenyum. “Ustadz ini koq matematis sekali,” gitu katanya. “Masa pake dihitung segala “berapa yang didapat” ini santri ketika dia membiasakan membaca al Waaqi’ah selama 6 tahun.”
Sampe sini ada pembaca barangkali yang merasa ustadznya yang dimaksud di atas adalah saya. Yusuf Mansur. Saya hanya menjawab, “Iya kali”. Untuk menjaga “kerahasiaan amal”, he he he.
Tapi Rio mulai tersentak, ketika Ustadz ini melanjutkan:
Bagaimana kira-kira Surah al Waaqi’ah mengantarkan santri tersebut menembus Kairo? Begini. Perhitungan 37.230.000 itu adalah reward kalau seseorang baca al Qur’an tanpa mengerti maknanya, baca terbata-bata, ga paham tajwidnya. Beda dengan seorang santri. Karena ia santri, insya Allah ia paham maknanya, lancar bacanya, dan mengerti hukum-hukum bacaannya. Maka, balasannya: ilaa sab’i mi-ati dhi’fin; sampe 700x lipat. Jadi, perhitungan score rewardnya bukan bilangan pengali 10. Bukan 1700x10x365x6. Tapi 1700x700x365x6, atau menjadi 2.606.100.000,- (dua milyar enam ratus enam juta seratus ribu rupiah).
Sebagaimana kita maen game, maka kehidupan kita demikian pula. Dunia ini permaenan. Ada punishment, ada reward. Punishment bisa dituker oleh Allah dengan apa aja. Juga reward. Reward amal saleh itu bisa ditukar dengan apa saja yang kita butuhkan, yang kita perlukan, di dunia ini. Dan Allah lah nanti yang memakaikan, yang memantaskan. Dari rangkaian reward itu ada yang ditukar dengan kesehatan, kepanjangan umur, kesalehan itu santri, terjaganya santri dari bala bencana, hingga ke orang-orang sekitar santri itu sendiri; untuk orang tuanya, untuk saudara-saudaranya, untuk istri di masa depannya. Untuk anak keturunannya di masa depannya. Dan sebagainya. Maka, jika dilihat dari amalan Surah al Waaqi’ah saja, menjadi sangat masuk akal dan logis bila saya menyebut wajar sekali bila santri tersebut bisa nembus Kairo dan mendapatkan sejumlah keberkahan.
Begitu si ustadz itu menjelaskan kepada jamaah yang di antaranya Rio duduk di tengah-tengahnya.
“Dan itu belum dihitung dari amal-amal lain…”
Rio tersentak. Selama ini dia ga menghitung-hitung. Ngapain juga dihitung-hitung? Percayakan saja sama Allah, demikian dia berprinsip selama ini. Tapi kini dia sangat tertarik. Betul-betul sangat tertarik. “Dengan lebih tahu, akan lebih bersyukur, lebih bersemangat, dan insya Allah tidak menjadikan jadi hitung-hitungan. Sedang yang dimaksud dengan hitung-hitungan bukan seperti yang di benak orang juga. Maksudnya, jangan kayak ngebantu kepada manusia. Seperti jual beli. Belinya kan semangkok, masa ngasih 2 mangkok. Jangan kayak kerja sama manusia. Kan dah disepakati 8 jam. Ya udah, 8 jam saja. Saya ga mau kerja lebih dari 8 jam. Atau dengan mengatakan, oh, itu bukan tugas saya. Saya disuruh sama kantor begini dan begitu. Sedang tugas yang itu, bukan tugas saya. Kiranya, jangan menghitung-hitung tuh lebih kepada itu.”
Rio tersenyum akan kebaikan Allah memberinya hidayah dan taufiq, hingga diringankan membaca Surah al Waaqi’ah dan menjaganya hingga kini.
Rio bercerita, bahwa dirinya membacanya bahkan 2x dalam sehari. Bersama kawan-kawan sekamarnya saat ia menjadi santri. Dan ia mengakui, bahwa kawan-kawannya semua mendapatkan keanehan (baca: keajaiban). Termasuk jalan cerita studi beasiswa ke luar negeri. Kawan-kawannya sekamar ini rata-rata mendapatkan beasiswa studi overseas. Tidak selalu jalur kedutaan, jalur beasiswa biasa. Cerita-cerita ajaib terjadi.
“Mudah-mudahan saya tidak riya nih Ustadz, ketika bercerita ini…”
Rio mulai bercerita…
Dan itulah, kemudian cerita tentang keberkahan hidupnya Rio, terungkap. Dia mengaminkan kehebatan (fadhilah) al Waaqi’ah, dhuha, dan sebagainya.
“Apalagi kalau Rio berkenan men-sharenya ke orang yang lebih banyak lagi. Tulis pengalaman Rio tersebut di koran-koran, di blog, di milis, di facebook, di twitter, di internet. Di mana sajalah. Sampaikan di setiap kesempatan. Di forum-forum. Di pertemuan-pertemuan. Bahkan, menyengaja saja mendatangi adik-adik kelas di pesantren dulu, dan sampaikan kabar gembira ini, bahwa di balik sunnah yang dilakukan Mas Rio, ada kejayaan, ada kesaksesan, ada jalan-jalan kemuliaan yang sekarang ini Mas Rio rasakan. Jangan sendirian. Jangan menikmati kehebatan amal ini sendirian. Buat sebanyak-banyaknya orang untuk ikut tergerak dan menggerakkan dirinya dan diri orang lain membaca al Waaqi’ah dan sunnnah-sunnah lainnya. Supaya banyak juga orang yang merasakan keutamaannya kelak di hari-hari ke depan ketika Allah mengizinkan seseorang memetik buahnya.”
Ustadz ini masih memberitahu Rio, bahwa ketika Rio men-sharenya kepada satu orang saja, dan orang itu mau meniru Rio, maka itu sudah merupakan kebaikan berganda. Dan inilah dakwah. Syiar. Menjadi wasilah 1 orang saja beramal saleh, bertaubat, memperbaiki diri, beribadah, wuah pahalanya luar biasa. Apalagi bisa melakukan kepada sebanyak-banyaknya orang.
“Rio lihatlah sekeliling Rio. Rio kan manager. Ada anak buah kan? Nah, lihat mereka. Masa “tega” melihat anak buah Rio abadan abadaa menjadi buruh panggul, kuli checker barang, office boy? Angkat mereka. Angkat derajat mereka dengan mengeluarkan amal-amal yang selama ini tersembunyi hanya milik Rio saja. Biarpun keutamaan seseorang bukan terletak di harta dan kedudukan, rasanya seorang muslim pun harus hidup mulia. Adalah hebat bila seorang office boy muslim bisa qana’ah dengan rizkinya sebagai seorang office boy. Tambah hebat lagi bila ia tetap bersyukur dan bersabar, hidup tanpa mengeluh, dan enjoy saja. Namun toh kita akan lebih senang lagi jika ada seorang office boy kemudian menjelma menjadi bos besar, yang kerjaannya memergikan haji orang lain, mengumrahkan karyawan-karyawannya saban bulan belasan hingga puluhan orang, membahagiakan orang tuanya. Sementara office boy itu seperti Mas Rio, tetap tawadhu’, bersabar dalam kesenangan dan kekayaannya, dan istiqamah dalam ibadah dan amalan-amalan sunnahnya. Berubahlah Rio, menjadi da’i.  Menjadi seorang yang senantiasa mengajak orang untuk kebaikan. Jangan berubah sendirian. Ubah juga yang lain. Dan pengalaman sendiri yang diceritakan, terkadang malah lebih bertenaga dan memiliki spirit lebih.
Bila banyak wong cilik di sekitar Rio yang bisa mengikuti jejak Rio, bukan tidak mungkin kehidupan mereka juga berubah, meningkat, maju.
Lihat juga sekeliling kita di rumah, di keluarga, di kerabat. Tidak salah kita memberi mereka uang. Bagus sekali malah. Tidak salah kita memberi mereka kesempatan bekerja. Tidak salah. Bagus sekali malah. Namun, memberi mereka “rahasia kecil” kita juga baik. Memotivasi mereka. Kita memberi, sambil menunjukkan jalan kepada mereka supaya mereka bisa lebih baik dari kita.
Segala amal memang bukan segalanya. Kehendak Allah lah yang segalanya. Kita naik derajat bukan karena sebab amal kita. Tapi karena Allah memang berkehendak. Namun, menjalani seruan-Nya; menegakkan yang wajib, menghidupkan yang sunnah, yang di antaranya adalah membaca al Qur’an (membaca al Waaqi’ah termasuk membaca al Qur’an, web admin), adalah juga sebuah keutamaan yang bertaburan pahala dan kebaikan. Bertaburan Janji-Janji Allah akan perubahan hidup, perbaikan hidup, kejayaan, kemuliaan, dan kemudahan hidup. Selain surga, ampunan, dan rahmat Allah tentunya.”
Rio “masih” bertanya kecil kepada si ustadz, “Ketika saya bercerita kepada seseorang yang lain, itu tidak termasuk riya ya?”
Nah, menyikapi pertanyaan kecil Rio ini, dan berangkat dari penjelasan yang terkandung di tulisan ini, what do you think? Apa pendapat Saudara semua?
Saya tunggu ulasan menariknya di modul yang sudah disiapkan, sebelum kemudian meneruskan ke Case no. 5. Saudara bisa memberi contoh-contoh yang lain.
Berikut saya kasih kisi-kisinya, sekaligus sebagai tugas tulisan Saudara…
Tugas Buat Onliners:
Berikan ulasan mengenai penjelasan di atas dan pertanyaan Rio tadi, dengan kisi-kisi seperti pertanyaan di bawah ini...
  1. Bagaimana caranya mengajarkan pengalaman, share pengalaman, tapi ga masuk riya’ dan sum’ah? Sedikit petunjuk: Riya = Supaya dilihat orang. Sum’ah = Kepengen didengar orang; Amal-amal kita diperdengarkan dan diperlihatkan ke orang lain dengan tujuan pujian.
  2. Bisakah membedakan antara memperdengarkan dan memperlihatkan amal ke manusia dengan ke Allah? Pemilik segala nilai dan pembalasan?
  3. Jika mengajar orang lain untuk beramal, apakah menurut Saudara boleh bercerita testimoni/pengalaman pribadi? Di mana terkandung cerita tentang amal pribadi juga yang dilakukan?
  4. Jika sengaja memberitahu amal yang kita lakukan dengan tujuan mempengaruhi agar orang melakukan juga, dan dengan tujuan agar mendapatkan pahala dari kebaikan perbuatan yang mengikuti, gimana menurut Saudara?
  5. Jika dengan bercerita tentang amalan pribadi dan pengamalan pribadi dari pengalaman pribadi, lalu dengan cerita itu bisa berubah hidup orang, menurut Saudara?
  6. Jika Saudara khawatir amal menjadi riya, apakah Saudara memilih tetap menyembunyikan amal Saudara? Dan memilih tidak belajar untuk belajar menahan diri untuk tidak riya’? Apakah sebaliknya? Saudara mencoba mengatur perasaan dan emosi, ketika menyampaikan, supaya bisa menyampaikan kebenaran dan menghasilkan barisan orang-orang yang berubah?
  7. Cari ayat-ayat dan hadits-hadits tentang riya dan sum’ah, dan ayat al Qur’an/hadits tentang dakwah/syiar; pelajari dan buat artikel kecilnya.
Selamat menulis dan berdiskusi ya antar-onliners. Kirim tulisan ke: Kolom di bawah ini.


Munajat
Ya Allah, ketika hamba-Mu ini meyakini bahwa amal saleh yang Engkau dan Rasul-Mu ajarkan, benar-benar bisa seperti yang Engkau ajarkan, apakah kami salah dalam bertauhid? Dengan bersedekah, dengan dhuha, dengan tahajjud, dengan baca al Qur’an, dengan shalat tepat waktu berikut qabliyah ba’diyahnya, kami beroleh banyak rizki, keselamatan dari bala, kesembuhan dari penyakit, panjang umur, keluarga terlindungi, ilmu yang bertambah, pikiran yang tenang, dan lain sebagainya.
Ya Allah, bolehkah bila kami menyebutnya sebagai berkahnya dari menyambut ajaran-Mu dan ajaran Rasul-Mu? Kami percaya, kami mengikuti, kami mengamalkan, dan kami bahagia kami mendapatkan keberkahannya?
Ya Allah, bimbinglah kami supaya kami tidak salah dalam bertauhid. Termasuk tidak salah dalam beramal saleh.
Ya Allah, bila kemudian kami merasakan betapa benarnya Janji-Mu, dan Engkau beri kami pengetahuan akan itu, lalu kami sampaikan kepada saudara-saudara kami yang belum mengetahuinya, apakah juga Engkau perkenankan ya Allah? Atau jangan-jangan Engkau malah menyuruh kami untuk mengajak yang lain? Hanya barangkali kaminya saja yang tidak tahu? Ya, bukankah Engkau menyuruh kami menyampaikan risalah Rasul-Mu? Bahkan Rasul-Mu, Muhammad shalla ‘alaih pernah meminta kami semua: Ballighuu ‘annii wala aayatan; sampaikanlah dariku kepada yang lain walau hanya 1 ayat.
Ya Allah, bila boleh, dan bahkan jika memang harus berdakwah, maka riangkanlah hati kami dengan hadirnya orang-orang yang berhusnudzdzan kepada kami dan membantu perjuangan dakwah kami. Betul ya Allah, jika berdakwah adalah satu kewajiban buat kami menyampaikan Kebenaran-Mu, maka mudahkanlah jalan itu untuk kami. Dan jadikanlah metode berbaginya kami sebagai sebuah dakwah juga adanya, bukan termasuk pekerjaan membacakan amal kami di hadapan makhluk-Mu.
Ya Allah, jadikanlah kawan-kawan sekitar kami menjadi termotivasi untuk beribadah. Menjadi termotivasi untuk meningkatkan ibadah. Dan menjadi termotivasi untuk terus mendekatkan diri kami semua kepada-Mu.
Subhaanaaka laa ‘ilma lanaa illaa maa ‘allamtanaa innaka antal ‘aliimul hakiim; Maha Suci Engkau ya Allah. Tidak ada ilmu buat kami kecuali Engkau yang mengajarkan. Rabb, ajarkan kepada kami ilmu yang bermanfaat. Ilmu yang membuat kami bertambah-tambah dekatnya kepada Engkau dan semakin cinta kepada Rasul-Mu dan ajaran-ajarannya. Bantu kami di setiap usaha kami mengajak orang lain ya Allah. Dan bila kami boleh memetik juga buah dari perjalanan dakwah kami, dengan cara-cara yang kami anggap bagus, santun, dan berdaya, maka jadikan segala keutamaan dakwah itu untuk kebagusan keluarga kami, kebagusan anak-anak kami dan keturunan-keturunannya, kebagusan orang-orang tua kami, kebagusan guru-guru kami, kebagusan saudara-saudara kami seiman, kebagusan dunia dan akhiratnya kami. Amin Allahumma aamiin.